Unsoed
Sinergi Dosen FIB dan FISIP Unsoed Lestarikan Aksara Jawa di Sanggar Seni Larasati Purbalingga
Dosen Universitas Jenderal Soedirman mengadakan kegiatan kolaborasi bersama dengan Sanggar Seni Larasati.
Penulis: Laili Shofiyah | Editor: M Zainal Arifin
TRIBUNJATENG.COM, PURBALINGGA - Dosen di lingkungan universitas jenderal soedirman kembali mengadakan kegiatan kolaborasi Bersama dengan Sanggar Seni Larasati.
Dosen yang melaksanakan kegiatan kolaborasi tersebut ialah Exwan Andriyan Verrysaputro, Kilau Riksaning Ayu, Ashlikhatul Fuaddah, dan Haryono.
Mereka terdiri dari dosen-dosen yang bekerja di Fakultas Ilmu Budaya (FIB) dan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Unsoed (unsoed.ac.id).
Kegiatan kolaborasi kegiatan ini telah direncanakan sejak awal tahun 2025.
Exwan sebagai ketua kegiatan telah berkoordinasi dengan pimpinan Sanggar Seni Larasati sejak bulan Februari 2025.
Kegiatan kolaborasi yang dilakukan oleh mereka berfokus pada upaya pelestarian aksara Jawa oleh generasi muda yang tergabung dalam Komunitas Sanggar Seni Larasati.
Sanggar Seni Larasati ialah salah satu Sanggar Seni yang ada di Kecamatan Padamara Kabupaten Purbalingga.
Sanggar ini dipimpin oleh Hening Pambudi Larasati.
Baca juga: Unsoed Janji Tuntaskan Kasus Dugaan Kekerasan Seksual Guru Besar, Pastikan Perlindungan Pelapor
Kegiatan kolaborasi ini telah dilaksanakan pada bulan Juli tahun 2025.
Pemilihan waktu ini didasarkan pada kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh siswa dan siswi yang tergabung dalam Sanggar Seni Larasati.
Mayoritas siswa dan siswi dalam Sanggar Seni Larasati ini masih dalam usia sekolah sehingga bulan Juli ialah bulan yang paling tepat unuk pelaksanaan kegaiatn pelatihan ini.
“Mayoritas siswa dan siswi di Sanggar Seni Larasati ini adalah siswa sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan sekolah menengah atas."
"Sehingga waktu yang paling memungkinkan untuk mengumpulkan mereka pada waktu mereka libur."
"Mereka libur pada awal bulan Juli 2025,” tutur Hening dalam sambutanya.
Dalam sambutan pembukaannya Hening juga menambahkan sangat menyambut kegiatan kolaborasi bersama Universitas Jenderal Soedirman melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM).
Hening juga menyampaikan harapanya agar sinergitas ini terus dilaksanakan secara rutin.
Baca juga: Dosen Unsoed Teliti Pemanfaatan Neuroscience untuk Pencegahan Kekerasan Seksual
Hal ini disebabkan karena kegiatan-kegiatan dari pihak eksternal seperti ini menambah semangat siswa dan siswi dalam belajar tentang upaya-upaya pelestarian budaya lokal.
Pelatihan literasi aksara Jawa pada bulan Juli ini diikuti oleh sebanyak 45 siswa dan siswi Sanggar Seni Larasati.
Kegiatan literasi Aksara Jawa diawali dengan pemaparan informasi tentang aksara Jawa.
Siswa dan siswi dikenalkan dengan aksara legena, aksara pasangan, aksara sandhangan, aksara swara, dan aksara angka.
Pengenalan kembali aksara-aksara ini berfungsi untuk mengingatkan kembali pada siswa dan siswi agar mengetahui bentuk, cara, dan aturan penulisan aksara-aksara ini.
“Kegiatan pertama setelah dilakukan upacara seremonial pembukaan kegiatan ialah pengenalan aksara Jawa."
"Aksara Jawa yang dikenalkan pada kegiatan pertama ini ialah aksara legena, aksara pasangan, aksara sandhangan, aksara swara, dan aksara angka."
"Pengenalan kembali aksara-aksara ini bertujuan agar mereka mengingat kembali materi yang mungkin telah mereka dapatkan di sekolah” Ungkap Exwan
Kegiatan pertama dilakukan dengan diskusi interaktif antara pelatih dan siswa siswi sanggar.
Hal ini bertujuan agar semakin merekatkan komunikasi antara pelatih dan siswa siswi sanggar.
Setelah kegiatan diawali dengan pengenalan aksara Jawa dan siswa siswi dirasa cukup memahami bentuk, cara, dan aturan penulisan.
Siswa dan siswi mulai mempraktikan penulisan aksara Jawa sebagai penugasan yang pertama.
Setelah selesai menuliskan huruf latin dalam aksara Jawa kemudian diadakan evaluasi bersama.
Baca juga: Unsoed Masuk 50 Besar Nasional Versi QS Asia 2025 dan Naik Peringkat di Webometrics
Kegiatan selanjutnya ialah siswa dan siswi menulis aksara Jawa pada media gerabah.
Media gerabah lilin ini dipilih sebagai media dalam kegiatan literasi aksara Jawa ini karena gerabah lilin ini memiliki kegunaan dan manfaat.
Penulisan aksara Jawa pada media gerabah ini diharapkan agar mereka semakin senang belajar dengan aksara Jawa.
“Penulisan aksara Jawa pada media gerabah ini diharapkan agar mereka semakin senang belajar dengan aksara Jawa”. Imbuh Kilau sebagai anggota pelaksanaan kegiatan.
Kegiatan selanjutnya sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan branding pada diri siswa siswi dan komunitas sanggar seni larasati dilakukan kegiatan pendokumentasikan karya melalui foto-foto dan video.
Foto dan video ini kemudian di-posting melalui sosial media pribadi maupun komunitas.
Kegiatan ini dimaksudkan agar siswa dan siswi yang tergabung dalam komunitas sanggar seni larasati ini semakin bangga dengan salah satu wujud budaya yang ada di Jawa khusunya di karesidenan Banyumas yakni aksara Jawa.
Sehingga sepeti yang diharapkan bersama, postingan-postingan dalam media baik media digital maupun media cetak menjadi kampanye kepada generasi muda untuk tetap bangga dan cinta untuk melestarikan budaya lokal. (Laili S/***)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.