Diplomat Meninggal
18 Barang Bukti di Kamar Diplomat Arya Daru, Ada Kondom Hingga "Pelumas" Disita Polisi
Inilah 18 barang bukti yang diamankan polisi dari kamar kos diplomat Kementerian Luar Negeri Arya Daru Pangayunan ada alat kontrasepsi kondom.
Penulis: Raf | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG.COM - Inilah 18 barang bukti yang diamankan polisi dari kamar kos diplomat Kementerian Luar Negeri Arya Daru Pangayunan.
Polisi turut mengamankan barang bukti berupa alat kontrasepsi yakni kondom dan minyak pelumas untuk berhubungan.
Barang tersebut menjadi satu bagian dalam isi dari plastik hitam yang dibuang Daru di kos Gondia International Guesthouse, Jalan Gondangdia Kecil, Kecamatan Mentang, Jakarta Pusat.
Baca juga: Penyebab Meninggalnya Diplomat Kemenlu Arya Daru Menurut Dokter Forensik, Sebut Istilah Asfiksia
Ia membuang plastik hitam pada pukul 23.27 WIB, Senin (7/7/2025).
Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra mengatakan telah memeriksa 24 saksi terdiri dari lingkungan keluarga, tempat tinggal di kos, lalu tempat kerja dan saksi yang berinteraksi dengan Daru.
"Dari olah TKP (tempat kejadian perkara) yang dilakukan, baik di tempat kejadian perkara maupaun tempat yang dilalui, mengamankan 103 barang bukti. Kami bagi menjadi beberapa klaster. Pertama klaster tempat kerja, klaster lingkungan di tempat kos korban, dari keluarga maupun saksi lain," katanya.
Alat kontrasepsi yang menjadi barang bukti berupa kondom bungkus putih dan pelumas botol biru merek Vivo.
Selain itu barang bukti lain yang diamankan yakni :
- Buku berjudul 'Diplomat Pertama : Sebuah Pencapaian Cita-cita'
- Celana biru
- MacBook Air A1466
- Laptop merek Dell
- DVR merek Hikvision
- Lakban kuning.
- Kotak sampul cokelat berisi, plastik bening dari koper merah, gelas kaca, gulungan lakban kuning, plastik yang disita penyidik, plastik (kresek) bening.
- Body wash
- Foaming wash
- Solon daily
- Sunblock
- Beberapa kondom
- Pelumas
- Handphone Samsung Note 9
- 5 SD card
- Flash disk
- Kartu akses gerbang
- Kartu akses kamar

Kombes Wira Satya Triputra mengatakan lakban yang ditemukan pada jenazah Daru dibeli bersama istrinya di salah satu Toko Merah Gedongkuning, Yogyakarta pada Juni 2025
"Sampel yang sama sudah diserahkan pada kami," katanya.
Dari semua barang bukti juga tidak ditemukan DNA orang lain, termasuk pada lakban.
"Mulai dari seprei, sarung bantal, itu hanya DNA milik korban," katanya.
Sementara soal alat kontrasepsi, Kombes Wira menerangkan bukti tersebut ditemukan di dua tempat.
"Ada di dua tempat dibuang dari kamar dan ada juga di tas gendong yang ditemukan di lantai 12," katanya.
Ia mengatakan polisi tak mendalami kegunaan dari alat kontrasepsi tersebut.
"Untuk apanya kami kurang tahu," katanya.
Ahli Daktiloskopi Pusat Identifikasi Bareskrim Polri menyatakan bahwa ditemukan sidik jari Daru pada lakban kuning yang melilit kepalanya.
Sementara Ahli DNA Puslabfor Polr Kompol Irfan Rofiq menyatakan tidak menemukan DNA orang lain.
Menurut Irfan juga tidak didapati sperma di sekitar kamar Daru.
"Kami tidak menemukan adanya bercak darah, sperma atau material biologi yang ada di kamar korban maupun di luar kamar, seperti kamar mandi dan ruang tidur," katanya.
Dari hasil otopsi tidak ditemukan adanya senyawa racun seperti sianida.
Namun begitu dari beberapa sel ditemukan adanya paracetamol dan klorfeniramin atau CTM pada beberapa jaringan tubuh.
Ingin Mengakhiri Hidup
Sementara dari sisi digital forensik ditemukan pesan yang dikirim Daru pada badan amal yang menyediakan layanan konseling.
Dalam pesannya Arya Daru Pangayunan menyatakan keinginan untuk mengakhiri hidup.
Arya Daru Pangayunan ditemukan dalam kondisi tak bernyawa dengan kepala terlilit lakban kuning dalam kamar kos pada Selasa (8/7/2025).
Kematian Daru menjadi teka-teki karena kondisi jasad yang dinilai tak semestinya.
Polisi sempat meruntu rentetan waktu mulai dari ketika Daru belanja di Grand Indonesia (GI), Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat.
Ia terekam CCTV meninggalkan GI pukul 21.17 WIB.
Daru menumpangi taksi menuju ke Gedung Kementerian Luar Negeri di Jalan Pejambon, Jakarta Pusat.
Dia terekam kamera pengawas menuju ke basement lalu masuk lift naik ke lantai 12 Gedung Kemenlu sekitar pukul 21.43 WIB.
Dari lantai 12, Daru naik ke rooftop melalui tangga darurat. Ia juga meninggalkan tas ransel hitam dan satu tas belanja di tangga tersebut.
Ia terekam berjalan di rooftop.
Ayah dua anak tersebut terekam keluar Gedung Kemenlu pukul 23.09 WIB.
Baca juga: 10 Fakta Diplomat Muda Arya Daru Tewas Bunuh Diri, 2 Kali Curhat Depresi ke Badan Amal
Dari Kememlu, Arya Daru pergi menuju kosannya di Jalan Gondadia Kecil, Menteng, Jakarta Pusat.
Tampak dari CCTV, Daru keluar kamar membawa plastik hitam sekitar pukul 23.24 WIB sampai 23.25 WIB.
Setelah itu, ia tak terlihat lagi keluar dari kamar 105 yang sudah dua tahun ditempati. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Penampakan Alat Kontrasepsi Bukti Kasus Kematian Diplomat Arya Daru, Tak Ada Orang Lain di Kamar Kos
Fakta Baru Kematian Diplomat Muda Arya Daru: Keluarga Terima Amplop Misterius Usai Pemakaman |
![]() |
---|
3 Permintaan Pita Istri Diplomat Arya Daru ke Siswanto, Teka-teki Penjaga Kos Mondar-mandir Terjawab |
![]() |
---|
Sosok Farah, Wanita yang Terakhir Bersama Diplomat Arya Daru Sebelum Tewas Sempat Belanja Bareng |
![]() |
---|
"Pihak Luar Terlibat" Sosiolog Kriminalitas Tanggapi Soal HP Diplomat Kemenlu yang Belum Ditemukan |
![]() |
---|
Ini Penyebab Pengungkapan Kasus Tewasnya Diplomat Muda Kemenlu Butuh Waktu Lama |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.