BREAKING NEWS Perampok Bercadar Sarung Satroni Rumah Mewah di Puri Anjasmoro Semarang

TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Sebuah rumah mewah dua lantai bernomor EI/5 di kawasan Perumahan Puri Anjasmoro, Tawangsari, Kecamatan Semarang Barat disatroni oleh dua perampok bercadar sarung pada Senin (28/7/2025) sekira pukul 23.45 WIB. 

Dua perampok ini sempat terpergok oleh penghuni rumah.

Namun, para perampok mengancam korban hendak membunuhnya menggunakan obeng dan linggis.

Baca juga: Duduk Perkara Tiga WNI Ditangkap Polisi Jepang Atas Tuduhan Perampokan

Akibat ancaman itu, perampok berhasil kabur membawa sejumlah barang mewah di antaranya emas liontin 10 gram, cincin 6 gram dan dua jam tangan.

Ditaksir kerugian korban mencapai Rp25 juta.

"Iya ketika kejadian dua penghuni rumah Nanda dan Sindu sempat berpapasan dengan para rampok tapi mereka tidak bisa berbuat banyak karena diancam dengan linggis dan obeng," ujar korban, Andika, Selasa (29/7/2025).

Andika juga merupakan penghuni rumah tersebut. Rumah itu milik kerabatnya.

Warga Palembang ini sudah menghuni rumah itu selama belasan tahun.

Andika melanjutkan, ketika kejadian sedang bekerja belum pulang ke rumah.

Sementara dua temannya yang ikut mendiami rumah itu ketika kejadian baru saja pulang dari bekerja.

"Mereka setiba di rumah sudah curiga melihat jendela depan rusak lalu difoto terus dikirimkan ke saya," terang Andika.

Tanpa curiga lebih jauh, kedua temanya lalu memasuki rumah menuju ke kamar masing-masing.

Rumah dua lantai itu, ketika penghuni rumah masuk tampak lenggang.

Namun, di balik kegelapan di dalam rumah, para perampok membagi tugas untuk menyekap kedua korban.

"Nanda ditodong obeng sedangkan Sindu ditodong linggis ketika mau mengecek kamar saya. Mereka sama-sama diancam bakal ditusuk ketika berteriak," papar Andika.

Kedua korban akhirnya urung melawan.

Mereka hanya pasrah ketika para pelaku melarikan diri.

Tak hanya membawa barang curian, para perampok juga membawa mesin mesin Digital Video Recorder (DVR) CCTV.

"Kalau kerugian emas, cincin, jam tangan itu milik kami. Sama mesin DVR untuk menyimpan rekaman CCTV juga hilang," terangnya.

Andika curiga pencurian itu sudah direncanakan oleh para pelaku jauh-jauh hari. Sebab, pelaku bisa mengetahui jam-jam kosong rumah.

Selain itu, pihaknya beberapa hari terakhir melihat mobil Xenia putih sering berhenti di dekat rumah.

"Ada semingguan mobil itu di depan rumah, hanya diam saja dari pukul 22.00 sampai pukul 24.00 WIB, mesin nyala tapi pemilik mobil tidak keluar," terangnya.

Kondisi rumah sebenarnya sudah memiliki pagar tembok setinggi hampir dua meter.

Pagar pintu rumah juga terbuat dari besi. 

Para pelaku diduga masuk ke dalam rumah dengan cara melompat lalu membobol jendela.

"Pelaku tidak memarkirkan kendaraan apapun di dekat rumah," sambung Andika.

Korban telah melaporkan kasus perampokan ini ke polisi. Petugas telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Dalam identifikasi di lokasi kejadian, polisi menemukan kondisi jendela di depan rumah tampak dibobol. 

Ada bekas susik jadi di jendela tersebut. Sementara di dalam rumah, sejumlah kamar telah berantakan. Laci lemari tampak berserakan ketika acak-acak oleh terduga pelaku. 

Baca juga: "Kena Prank Semua" Toni Kesal Adiknya Bikin Skenario Perampokan, Ternyata Petry Tewas Dibunuh

"Iya korban sudah melaporkan kasus ini, kami sedang lakukan penyelidikan," kata Kapolsek Semarang Barat Kompol Andre Bachtiar.

Dia membenarkan kedua korban sempat diancam oleh dua pria terduga pelaku yang menggunakan cadar sarung.

"Korban diancam jika teriak akan ditusuk, akhirnya pelaku kabur," katanya. (Iwn)