Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Demo Pemakzulan Bupati Pati

DPRD Pati Kabulkan 6 Tuntutan Pendemo, Berikut Isi Lengkapnya

Massa yang tergabung dalam Masyarakat Pati Bersatu berunjuk rasa di depan Gedung DPRD Kabupaten Pati, Jumat (19/9/2025) siang hingga sore.

Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: deni setiawan
TRIBUN JATENG/MAZKA HAUZAN NAUFAL
TEMUI DEMONSTRAN - Ketua DPRD Kabupaten Pati, Ali Badrudin beserta tiga Wakil Ketua DPRD menemui massa pengunjuk rasa, Jumat (19/9/2025) sore. DPRD menyatakan akan memenuhi tuntutan pengunjuk rasa. 

TRIBUNJATENG.COM, PATI – Massa yang tergabung dalam Masyarakat Pati Bersatu berunjuk rasa di depan Gedung DPRD Kabupaten Pati, Jumat (19/9/2025) siang hingga sore.

Peserta unjuk rasa berkumpul di Posko Masyarakat Pati Bersatu, depan Kantor Bupati Pati, selepas salat Jumat.

Mereka bersiap dengan atribut unjuk rasa, mulai dari truk komando yang mengangkut sepiker atau pengeras suara hingga spanduk dan poster.

Baca juga: Puluhan Personel Polres Jepara Ikut Diterjunkan Amankan Demo di Pati

Salah satu poster berukuran besar menampilkan foto Bupati Pati Sudewo yang direkayasa secara digital sehingga tampak bertelanjang dada.

Dalam foto tersebut, kedua tangan Sudewo memegang kepalanya.

Terpampang tulisan besar “Ampun! Jangan Telanjangi Kebusukan Pemerintahanku (Balada Bupati Pati Arogan + Korup)”.

Poster tersebut merupakan bentuk sindiran atas pernyataan Bupati Pati Sudewo saat diwawancarai media massa di Masjid Agung Baitunnur Pati pada Jumat (5/9/2025).

Saat diminta mengomentari Pansus Hak Angket DPRD Kabupaten Pati, Sudewo berucap, “Jangan karena ini live streaming, lalu digunakan sebagai kesempatan untuk menelanjangi pemerintah.”

Ada pula peserta unjuk rasa yang membawa spanduk bertulisan “Belajarlah dari Nepal”.

Sekelompok perempuan alias emak-emak peserta demo membawa spanduk bertulisan “Mendidik Rakyat dengan Pergerakan, Mendidik Penguasa dengan Perlawanan”.

Setelah ratusan warga berkumpul, penanggung jawab aksi, Suharno berorasi memberikan arahan kepada peserta demo agar tidak bertindak anarkis.

Dia juga meminta aparat kepolisian agar tidak sungkan mengambil langkah tegas jika ada peserta demo yang bertindak anarkis.

Selanjutnya, salah satu orator demo, Cak Ulil memimpin doa bersama dan pembacaan Alfatihah.

Sekira pukul 13.30, warga pun bergerak ke depan Gedung DPRD Kabupaten Pati.

Sempat terjadi negosiasi dengan pihak kepolisian yang menempatkan penghalau (water barrier) sekira 10 meter di sebelah selatan gerbang DPRD.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved