Dongeng Anak
Cerita Dongeng Bahasa Inggris Anak dan Terjemahannya, Kisah Rapunzel and Her Long Golden Hair
Cerita Dongeng Bahasa Inggris Anak dan Terjemahannya, Kisah Rapunzel and Her Long Golden Hair
Penulis: non | Editor: galih permadi
TRIBUNJATENG.COM - Once upon a time, in a land far, far away, there lived a young girl named Rapunzel.
She was known throughout the kingdom for her long, golden hair, which flowed like a waterfall down the tall tower she lived in.
Rapunzel’s story began many years ago when she was just a baby.
Her parents, the king and queen, were so happy when she was born.
But when she was still a baby, the witch appeared, took the child away, and named her Rapunzel after the plant her mother enjoyed eating.
The witch raised Rapunzel in a tall tower deep in the forest.
The tower had no door or stairs, only a single window at the top.
When the witch wanted to visit her, she would stand at the bottom of the tower and call out,
“Rapunzel, Rapunzel, let down your hair!” Rapunzel would let her long, golden hair fall from the window, and the witch would climb up.
Rapunzel grew into a beautiful young woman, but she was isolated from the world and had never seen another human besides the witch.
She spent her days reading, painting, and singing songs that echoed through the forest.
Her only company was the forest animals who visited her, and she named them all.
There was Whiskers the rabbit, Feather the bluebird, and Fluffy the squirrel. She loved them all.
Now, as the story goes, there was a brave and kind-hearted prince who lived in a neighboring kingdom.
He had heard rumors of the beautiful girl with the long, golden hair locked away in a tower.
One day, as he was riding through the forest on his white horse, he heard a sweet voice singing in the distance.
The song was so beautiful that it drew him closer and closer to the tower.
He followed the sound of the singing until he found himself standing beneath Rapunzel’s window.
Rapunzel had never seen a prince before, so she was both surprised and happy when she spotted him.
She leaned out of her tower window, and her long golden hair tumbled down like a shiny rope. The prince couldn’t take his eyes off her—she was so beautiful, and her voice sounded like music.
“Who are you?” he called up to her.
Baca juga: Cerita Dongeng Bahasa Inggris Kaya Pesan Moral Sebelum Tidur untuk Anak: The Little Prince
Rapunzel was just as amazed by the prince. He had a kind face and a warm smile. “I’m Rapunzel,” she said. “I’ve been trapped in this tower for as long as I can remember. Who are you, and why did you come here?”
The prince introduced himself and explained that he had been searching for the girl with the long, golden hair.
Rapunzel’s heart raced with excitement. She had never talked to anyone besides the birds and animals near her tower, and meeting the prince made her feel both thrilled and nervous.
As they talked, Rapunzel and the prince became good friends.
They laughed, shared stories, and realized they had a lot in common.
The prince loved listening to Rapunzel sing—her voice was so beautiful that it felt like magic. He promised to come back every day to see her.
Rapunzel looked forward to his visits more and more. Talking to him was the best part of her day. As for the prince, he was falling in love with Rapunzel.
He knew in his heart that he wanted to be with her forever.
They made a plan to escape. The prince would bring Rapunzel a piece of silk every time he visited, and she would weave a ladder to climb down.
But one day, Rapunzel accidentally let slip to the witch about her prince. She said, “Why are you so much heavier to pull up than the prince?”
The witch was furious. She cut off Rapunzel’s long hair and sent her far away to a lonely place.
That same evening, when the prince arrived at the tower, the witch dangled Rapunzel’s cut hair down.
When he climbed up, he was shocked to find the witch instead of Rapunzel.
Frightened, the prince lost his balance and fell from the tower, landing in a patch of thorns.
The sharp thorns scratched his eyes, making him blind. Heartbroken and unable to see, he wandered through the forest for years, searching for Rapunzel but never finding her.
One day, as he wandered, he heard a familiar voice singing. It was Rapunzel! She was living alone in the wild, trying to survive.
Overjoyed, the prince followed her voice and found her. Rapunzel knew him right away and cried tears of joy.
As her tears fell onto his eyes, a miracle happened—his sight was restored!
The prince and Rapunzel returned to his kingdom, where they lived happily ever after, far away from the wicked witch who had once held her captive.
The kingdom celebrated their union, and the love between Rapunzel and the prince was celebrated for generations to come.
Bahasa Indonesia
Kisah Rapunzel dimulai bertahun-tahun yang lalu ketika ia masih bayi. Orang tuanya, raja dan ratu, sangat bahagia ketika ia lahir.
Namun, ketika ia masih bayi, seorang penyihir muncul, mengambil bayi itu, dan menamainya Rapunzel, sesuai nama tanaman kesukaan ibunya.
Sang penyihir membesarkan Rapunzel di sebuah menara tinggi jauh di dalam hutan.
Menara itu tidak memiliki pintu atau tangga, hanya sebuah jendela di puncaknya. Ketika sang penyihir ingin mengunjunginya, ia akan berdiri di dasar menara dan berseru,
"Rapunzel, Rapunzel, turunkan rambutmu!" Rapunzel akan membiarkan rambut pirangnya yang panjang tergerai dari jendela, dan sang penyihir akan memanjat naik.
Rapunzel tumbuh menjadi gadis muda yang cantik, tetapi ia terisolasi dari dunia dan tak pernah melihat manusia lain selain sang penyihir. Ia menghabiskan hari-harinya dengan membaca, melukis, dan menyanyikan lagu-lagu yang menggema di hutan.
Satu-satunya teman yang menemaninya adalah hewan-hewan hutan yang mengunjunginya, dan ia memberi mereka nama.
Ada Kumis si kelinci, Bulu si burung biru, dan Fluffy si tupai. Ia menyayangi mereka semua.
Konon, di kerajaan tetangga, hiduplah seorang pangeran pemberani dan baik hati.
Ia pernah mendengar desas-desus tentang gadis cantik berambut panjang keemasan yang dikurung di sebuah menara.
Suatu hari, saat ia sedang menunggang kuda putihnya melintasi hutan, ia mendengar suara merdu bernyanyi di kejauhan.
Suara itu begitu indah sehingga menariknya semakin dekat ke menara. Ia mengikuti suara nyanyian itu hingga ia mendapati dirinya berdiri di bawah jendela Rapunzel.
Rapunzel belum pernah melihat pangeran sebelumnya, jadi ia terkejut sekaligus senang ketika melihatnya.
Ia mencondongkan tubuh ke luar jendela menara, dan rambut pirang panjangnya tergerai seperti tali berkilau.
Sang pangeran tak bisa mengalihkan pandangan darinya—ia begitu cantik, dan suaranya merdu bagaikan musik.
"Siapa kamu?" teriaknya.
Rapunzel juga sama takjubnya dengan sang pangeran. Wajahnya ramah dan senyumnya hangat. "Aku Rapunzel," katanya. "Aku sudah terperangkap di menara ini sejak lama. Siapa kau, dan mengapa kau datang ke sini?"
Sang pangeran memperkenalkan diri dan menjelaskan bahwa ia sedang mencari gadis berambut panjang keemasan itu.
Jantung Rapunzel berdebar kencang. Ia belum pernah berbicara dengan siapa pun selain burung dan hewan di dekat menaranya, dan pertemuan dengan sang pangeran membuatnya merasa gembira sekaligus gugup.
Sambil mengobrol, Rapunzel dan sang pangeran pun menjadi sahabat karib.
Mereka tertawa, berbagi cerita, dan menyadari bahwa mereka memiliki banyak kesamaan.
Sang pangeran senang mendengarkan Rapunzel bernyanyi—suaranya begitu indah hingga terasa seperti sihir. Ia berjanji akan kembali setiap hari untuk menemuinya.
Rapunzel semakin menantikan kunjungannya. Berbicara dengannya adalah bagian terbaik harinya.
Sedangkan sang pangeran, ia jatuh cinta pada Rapunzel. Ia tahu dalam hatinya bahwa ia ingin bersamanya selamanya.
Mereka berencana untuk melarikan diri. Sang pangeran akan membawakan Rapunzel sehelai sutra setiap kali ia berkunjung, dan Rapunzel akan menenun tangga untuk turun.
Namun suatu hari, Rapunzel secara tidak sengaja membocorkan rahasia pangerannya kepada sang penyihir. Penyihir itu berkata, "Mengapa bebanmu jauh lebih berat untuk diangkat daripada beban sang pangeran?"
Sang penyihir murka. Ia memotong rambut panjang Rapunzel dan mengusirnya ke tempat terpencil.
Malam itu juga, ketika sang pangeran tiba di menara, sang penyihir menjuntaikan rambut Rapunzel yang telah dipotong.
Ketika ia memanjat, ia terkejut mendapati sang penyihir, bukan Rapunzel.
Ketakutan, sang pangeran kehilangan keseimbangan dan jatuh dari menara, mendarat di semak duri.
Duri-duri tajam itu menggores matanya, membuatnya buta. Patah hati dan tak mampu melihat, ia mengembara di hutan selama bertahun-tahun, mencari Rapunzel, tetapi tak pernah menemukannya.
Suatu hari, saat ia sedang berkelana, ia mendengar suara yang familiar bernyanyi.
Ternyata itu Rapunzel! Ia hidup sendirian di alam liar, berusaha bertahan hidup.
Dengan penuh sukacita, sang pangeran mengikuti suara itu dan menemukannya.
Rapunzel langsung mengenalinya dan menangis bahagia. Saat air mata Rapunzel jatuh ke matanya, sebuah keajaiban terjadi—penglihatannya pulih!
Sang pangeran dan Rapunzel kembali ke kerajaannya, tempat mereka hidup bahagia selamanya, jauh dari penyihir jahat yang pernah menawannya.
Kerajaan merayakan persatuan mereka, dan cinta antara Rapunzel dan sang pangeran dirayakan untuk generasi-generasi mendatang. (*)
tribunjateng.com
dongeng bahasa inggris singkat dan artinya
dongeng bahasa inggris
dongeng sebelum tidur
dongeng pengantar tidur
Cerita Dongeng Anak Peter Pan, Wendy dan Captain Hook Bahasa Inggris, Cocok Dibacakan Sebelum Tidur |
![]() |
---|
"The Lonely Princess" Cerita Dongeng Anak Bahasa Inggris Tentang Putri Raja yang Kesepian |
![]() |
---|
Dongeng Anak Sebelum Tidur, Kisah Seorang Pencuri Obat dan Kebijakan Raja Bronsa |
![]() |
---|
Cerita Dongeng Peri Kecil Tinkerbell di Pixie Hollow Bahasa Inggris Pengantar Tidur Anak |
![]() |
---|
Dongeng Anak Sebelum Tidur, Kisah Nelayan Miskin dan Remahan Mantao |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.