Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

SDN Jatirejo Gunungpati Semarang Kenalkan Permainan Tradisional Gobak Sodor ke Para Siswa

Ditengah gempuran era digital dan dominasi permainan berbasis smartphone/gawai, salah satu sekolah dasar di Kota Semarang

IST
PERMAINAN TRADISIONAL - Suasana permainan tradisional gobak sodor oleh siswa SDN Jatirejo Semarang, beberapa waktu lalu - ist 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Ditengah gempuran era digital dan dominasi permainan berbasis smartphone/gawai, salah satu sekolah dasar di Kota Semarang,  SDN Jatirejo, Gunungpati memperkenalkan permainan tradisional kepada para murid, yakni gobak sodor.


Guru sekaligus penggerak permainan tradisional di sekolah tersebut, Wardoyo mengatakan, pihak sekolah ingin mencoba aktif memperkenalkan permainan tradisional kepada para siswanya sebagai upaya pelestarian budaya sekaligus pengembangan karakter anak sejak dini.


Permainan gobak sodor dinilai memiliki banyak nilai edukatif yang relevan dengan pembentukan karakter anak-anak zaman sekarang.


Kebetulan, sekolah tersebut juga berdampingan langsung dengan lapangan kampung.


Gobak Sodor merupakan permainan tradisional Indonesia yang dimainkan secara berkelompok di lapangan terbuka.

Permainan ini melibatkan dua tim, masing-masing terdiri dari 3–5 orang.


“Di era yang serba digital seperti saat ini, beberapa permainan tradisional mulai tersisih.

Anak-anak lebih memilih game dari gadget, menghabiskan waktu di media sosial, dan kurang melakukan aktivitas fisik.

Kami berusaha membangkitkan kembali permainan seperti gobak sodor,” jelas Wardoyo saat dikonfirmasi, Jumat (1/8/2025).


Ia menyebut, lewat gobak sodor melatih kerjasama tim, kekompakan, hingga pengambilan keputusan dalam situasi yang dinamis.


“Permainan ini juga menumbuhkan nilai sportivitas.

 Jadi harapannya, karakter anak-anak bisa mulai dibangun sejak usia sekolah dasar,” tambahnya.


Kegiatan ini biasanya dilaksanakan rutin saat momentum tertentu, seperti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) atau jelang menyambut HUT Kemerdekaan Republik Indonesia.


Untuk pelaksanaannya, Wardoyo menggandeng sejumlah pihak, termasuk tokoh masyarakat sekitar.


Salah satunya adalah Sodikin dari Karang Taruna di lingkungan kampung setempat, yang turut menjadi wasit saat permainan berlangsung.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved