Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Tribunjateng Hari ini

Uwaitun Cium Bau Menyengat saat Lumpur Keluar, Semburan Sudah Terjadi 3 Kali dalam Sebulan

Fenomena semburan lumpur yang berasal dari dampak PSN pipa gas bumi kembali menghebohkan warga di Desa Krasak, Brebes

Penulis: Wahyu Nur Kholik | Editor: muslimah
Wahyu Nur Kholik
LUAPAN LUMPUR - Pekeja dari PSN gas bumi saat memantau di sekitar luapan lumpur. 

TRIBUNJATENG.COM, BREBES - Fenomena semburan lumpur yang berasal dari dampak proyek strategis nasional (PSN) pipa gas bumi kembali menghebohkan warga di Desa Krasak, Kabupaten Brebes, Kamis (31/7) malam.

Kejadian itu tercatat menjadi yang ketiga dalam sebulan terakhir.

Akibat kejadian itu, ruas jalan kabupaten, yakni Banjaranyar-Kalimati sempat ditutup. Jalan kemudian dibuka kembali usai para pekerja melakukan pembersihan di lokasi luapan lumpur.

Melansir dari esdm.go.id, proyek tersebut dalam upaya memperkuat ketahanan energi nasional. Proyek tersebut diresmikan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia pada, Senin (30/9/2024). Proyek Strategis Nasional itu yakni pipa gas transmisi Cirebon-Semarang (Cisem) tahap 2 (Ruas Batang-Cirebon-Kandang Haur).

Proyek pipa gas Cisem II yang dibangun sepanjang 245 KM dan menggunakan Kontrak Tahun Jamak (Multi Years Contract) berbasis APBN itu merupakan langkah strategis pemerintah untuk menghubungkan jaringan transmisi pipa gas bumi transmisi dari Jawa Timur hingga Sumatera.

Baca juga: Semburan Lumpur Dampak Proyek Gas Nasional Kembali Gegerkan Warga Brebes, Tutup Ruas Jalan Kabupaten

Satu warga sekitar lokasi, Uswaitun mengatakan, semburan lumpur pertama kali terlihat pukul 19.20. Sumber semburan berada di sekitar proyek pemasangan pipa gas bumi di KM 268A Tol Pejagan-Brebes. 

Menurut dia, saat itu mucul bau menyengat dan endapan lumpur di permukaan tanah.

“Tiba-tiba dari tanah keluar lumpur hitam, baunya menyengat. Kami takut ada dampak lebih besar,” ujarnya, Jumat (1/8).

Senada disampaikan Kasmuri (49), warga lain. Ia menduga semburan lumpur dampak adanya dari pengeboran pipa gas.

"Jujur, dengan adanya fenomena tersebut kami cemas sebagai warga. Apalagi dampak pengeboran pipa gas juga menyebabkan rumah warga mengalami retak-retak," ucapnya.

Adapun, empat warga Desa Krasak turut terdampak atas proyek strategis nasional (PSN) pipa gas bumi. Berbagai jenis keluhan warga yang terdampak yakni seperti lantai halaman dan ruang tamu retak, bahkan hinga lumpur menyembur dari dalam lantai kamar. Fasilitas umum juga terdampak retak retak.

Di Desa Wangandalem, halaman rumah warga sempat dipenuhi lumpur yang menyembur pada Selasa (29/7) lalu. Bahkan, semburan lumpur sempat membuat jalan desa sempat ditutup.

Uswaitun, seorang ibu rumah tangga yang rumahnya terdampak, merasa resah. Ia khawatir, retakan keramik dampak PSN pipa gas bumi itu dapat melukai kaki balitanya. "Ini retak seperti ini, takut kena kaki, karena saya punya anak kecil," ujarnya, kepada Tribunjateng.com, sembari menunjukan lantai rumahnya yang retak, Jumat (1/8).

Selain di rumahnya, dia menambahkan, rumah tetangganya juga ada retakan pada keramik halaman depan. Bahkan, sebulan lalu, ada juga semburan lumpur di dalam rumah warga.

"Sekitar sebulan lalu juga pernah ada kejadian serupa, tapi di dalam kamar rumah, terus halaman rumah, berarti ini yang ketiga kalinya di Desa Krasak," terangnya.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved