Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Pedagang Ayam Potong Keliling di Brebes Ngadu ke Bupati, Bos Ayam Jual Lebih Murah Bikin Sengsara

Sejumlah pedagang ayam potong keliling di Brebes, Jawa Tengah, ngadu ke Bupati Brebes Paramitha Widya Kusuma

|
Penulis: Wahyu Nur Kholik | Editor: muslimah
TribunJateng.com/Wahyu Nur Kholik
LAPAK AYAM MURAH - Lokasi pedagang ayam potong dengan harga murah di sejumlah desa di Brebes. Mereka menjual ayam dengan harga lebih murah. 

TRIBUNJATENG.COM, BREBES - Sejumlah pedagang ayam potong keliling di Brebes, Jawa Tengah, ngadu ke Bupati Brebes Paramitha Widya Kusuma melalui layanan aduan "sambu brebes".

Mereka mengadukan adanya bos ayam partai besar yang menjual ayam potong dengan harga jauh di bawah harga ayam potong keliling.

Menurut para pedagang ayam potong keliling, dengan adanya bos ayam dengan partai besar itu membuat pendapatan mereka menjadi merosot.

Hal itu lantaran lapak ayam potong dengan harga yang lebih murah dari bos ayam tersebut tersebar di berbagai desa.

Sementara menurut pengadu, bos ayam itu memberikan tanggapan jika ayam yang dijual adalah merupakan program dari pemerintah untuk mensejahterakan masyarakat.

Salah satu aduan yang masuk atas nama Zhiah, pedagang ayam keliling warga Desa Gandasuli, Kecamatan/Kabupaten Brebes.

Dalam aduan itu ia menyebut, harga yang lebih murah dari harga pasaran bisa menyengsarakan pedangang kecil.

"Assalamu'alaikum met siang Bu saya dan teman 2 dari pedagangayam mentah keliling dan mangkal ingin minta tolong bahwa kami semua mersa sangat di rugikan dan penghasilan kami semua para pedagang ayam cilik sangat menurun di sebabkan adanya bos ayam besar membuka lapak 2 di berbagai desa dgn harga yg sangat murah dan memakai timbangan digital dgn alasan dari program pemerintah untuk menyejahterakan masyarakat. justru sangat menyengsarakan kami semua pedagang cilik sesuai harga pasaran" tulis Zhiah dalam aduannya ke bupati.

Keluhan yang sama juga disamapiakan Rodiah, pedagang ayam potong dari Kecamatan Brebes.

Ia menyebut penghasilannya menurun setelah lapak ayam motong dari bos ayam dengan partai besar dengan harga murah merajalela di setiap desa.

"Met siang bu /pak saya mewakili teman2 dari pedagang ayam mentah keliling dan pangkalan mau minta tolong ..kami merasa sangat di rugikan dengan bos ayam yg membuka lapak di berbagai desa dgn harga sangat murah sekali  dan menggunakan timbangan digital..sedangkan kami jual sesuai harga pasaran. penghasilan kami pedagang ayam keliling dan mangkal sangat menurun sekali dengan adanya lapak2 bos ayam dgn harga sangat murah sekali...tolong bantu kami" begitu bunyi keluhan dari Rodiah.

Pantauan langsung Tribunjateng.com di lapangan, penjual ayam yang dikeluhkan pedangang keliling, mejual ayam dengan harga Rp30-Rp33 ribu/kg.

Sementara pedagang Ayam potong di Pasar Induk Brebes, menjual dengan harga Rp38-Rp40 ribu.

Kepala Bidang Perdagangan, Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan, Agung Tirta Kumara mengatakan, jika Dinkopumdag tidak memiliki kewenangan untuk menentukan harga Pasar.

"HAP Daging ayam menurut Peraturan BAPANNAS Nomor 6 Tahun 2024 bahwasanya HAP ( Harga Acuan Penjual ) Daging Ayam adalah maksimal sebesar Rp 40.000/Kg, " ujarnya saat dikonfirmasi, Selasa(5/8/2025).

Sementara meurut Agung, Dinkopumdag tidak punya kewenganan apapun terkait kebijaka subsidi harga ayam.

"Dinkopumdag tidak mempunyai program kaitannya dengan kebijakan subsidi dan bantuan harga khusus daging ayam ras," tandasnya. (Pet)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved