Berita Semarang
Daftar Lokasi Temuan Sesar Aktif di Semarang Berpotensi Terjadi Gempa Besar, Ada di Pusat Kota
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menemukan potensi sesar aktif di wilayah Semarang dan sekitarnya.
TRIBUNJATENG.COM - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menemukan potensi sesar aktif di wilayah Semarang dan sekitarnya.
Dari hasil temuan itu muncul potensi gempa besar di wilayah Kendal, Semarang, dan Demak Jawa Tengah.
Meski demikian, masih dibutuhkan penelitian lanjutan untuk melihat potensi gempa di wilayah tersebut.
Temuan itu didapat dalam ekspedisi geologi darat yang dilakukan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Baca juga: Gunungpati Semarang Dikepung Sesar Aktif, Relawan Mitigasi Bencana ke Anak-anak Lewat Lakon Anggodo
Baca juga: Gunungpati Semarang Dikepung Sesar Aktif, Relawan Pantik Sadar Bencana ke Anak-anak
Hasil temuan ini menjadi peringatan penting akan kemungkinan gempa bumi yang selama ini tersembunyi di kawasan padat penduduk tersebut.
Pada Mei 2025, tim dari Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN menyusuri tiga zona utama di Jawa Tengah—Zona Timur (Demak), Zona Kota (Semarang), dan Zona Barat (Kendal)—untuk mendokumentasikan dan memahami struktur geologi aktif, terutama sesar naik yang berkaitan dengan potensi aktivitas seismik masa lalu.
“Sesar di Semarang ini sudah pasti ada dan sudah pasti aktif karena ditemukan batuan ataupun endapan yang jadi indikatornya,” tegas Sonny Aribowo, periset bidang Paleoseismologi BRIN.
Di wilayah Demak, tim menemukan gawir sesar—lereng curam setinggi 1 meter—di atas endapan aluvial muda.
Struktur ini diduga hasil dari satu peristiwa gempa masa lalu.
Area ini dinilai sangat ideal untuk dilakukan survei geolistrik dan pemetaan menggunakan teknologi LiDAR, guna melihat struktur bawah permukaan secara lebih rinci.
Di pusat kota Semarang, tim menemukan struktur serupa di sekitar Taman Makam Pahlawan, dengan gawir mencapai 4 meter.
Namun, karena lokasi ini merupakan kawasan padat dan banyak mengalami modifikasi oleh aktivitas manusia, survei lanjutan dengan metode geolistrik sangat diperlukan untuk konfirmasi lebih lanjut.
Temuan paling menjanjikan berada di kawasan Bendungan Juwero di Kendal.
Di sini, tim menjumpai jejak gawir sesar setinggi 0,5 hingga 3 meter serta singkapan sesar aktif yang menandakan aktivitas tektonik Holosen—yakni periode geologi dari 11.700 tahun lalu hingga sekarang.
Bahkan, ada bagian sesar yang terangkat hingga 20 meter di atas sungai, menjadi bukti kuat adanya pergerakan kerak bumi dalam rentang waktu geologis.
Lokasi Semarang dipilih karena memiliki jalur patahan yang sangat panjang.
Tim BRIN masih meneliti apakah patahan ini merupakan satu segmen utuh atau terdiri dari beberapa segmen terpisah.
“Kalau dari permukaan, sesarnya terlihat putus-putus, jadi bisa jadi berbeda segmen.
Tapi nanti di ekspedisi bulan Agustus/September akan dilakukan trenching di lokasi tersebut, untuk melihat berapa periode ulang gempa yang terjadi,” jelas Sonny.
Jika terbukti sebagai satu sesar utuh, potensi magnitudo gempa yang dihasilkan bisa lebih besar.
Bahkan, bagian terpanjang dari patahan tersebut berada di utara Semarang, dan disebut-sebut lebih panjang dari Sesar Lembang—yang selama ini menjadi salah satu sesar paling ditakuti di Jawa Barat.
Menindaklanjuti temuan awal, BRIN akan melakukan ekspedisi lanjutan pada Agustus 2025.
Fokus kegiatan mencakup pengambilan 10 sampel ilmiah untuk analisis mendalam dan pemetaan tujuh lokasi strategis.
Langkah ini diharapkan dapat memperkuat pemahaman tentang sejarah gempa bumi di wilayah ini dan memperkirakan siklus ulangnya di masa depan.
Penemuan sesar aktif di tengah kota seperti Semarang sangat penting, karena menyimpan risiko tersembunyi terhadap gempa bumi yang dapat merusak infrastruktur dan mengancam keselamatan penduduk.
Dokumentasi dan pemetaan yang akurat seperti ini menjadi dasar ilmiah penting untuk mitigasi bencana, perencanaan tata ruang, serta edukasi masyarakat agar lebih siap menghadapi potensi risiko geologi. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com
Dari Laut ke Bengkel Perahu: Hidup Ganda Yasin dan Nur Utomo Rawat Kehidupan Nelayan Semarang |
![]() |
---|
Beli Emas di Bawah Rp10 Juta Kini Bebas Pajak, Simak Aturan Terbaru yang Disahkan Pemerintah |
![]() |
---|
Jejak Adipati Pati di Semarang: Kisah Turmanto Juru Kunci di Tengah Rimbunnya Gunungpati |
![]() |
---|
SMKN 9 Semarang Siap Bersaing dalam ACC 2025 Tingkat Nasional |
![]() |
---|
KAI Daop 4 Semarang Berangkatkan 637 Ribu Penumpang Selama Juli 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.