Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kriminal

Hariz Bunuh ODGJ di Weleri Kendal Karena Muak, Pemkab Kesulitan Monitor: Selalu Berpindah-pindah

Pelaku penusukan terhadap ODGJ hingga meninggal di Weleri Kendal, Muhammad Hariz secara nekat dan secara sadar membunuh korban.

Penulis: Agus Salim Irsyadullah | Editor: muh radlis
Polres Kendal 
TANGKAP PELAKU - Tim Resmob Polres Kendal menangkap pelaku penusukan ke ODGJ di pinggir jalan raya Penaruban Kecamatan Weleri Kabupaten Kendal. Korban ditusuk menggunakan pisau hingga meninggal dan bersimbah saat ditemukan. 

TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Pelaku penusukan terhadap ODGJ hingga meninggal di Weleri Kendal, Muhammad Hariz secara nekat dan secara sadar membunuh korban.

 


Aksi itu didasari atas rasa jengkelnya terhadap maraknya ODGJ yang berkeliaran di Kendal, terutama wilayah Weleri.


"Saya muak dan kesal dengan ODGJ yang ada disekitaran Weleri. Makanya saat itu ketemu ODGJ, saya bunuh," 


"Dan waktu itu juga saya spontan, saya benar-benar muak melihatnya. Banyak sekali ODGJ di Weleri apalagi sering lalu lalang dalam beberapa Minggu ini." ungkap Hariz di Mapolres Kendal, Jumat (1/8/2025).


Kasi Humas Polres Kendal, AKP Rasban menerangkan saat ini pelaku telah mendekam di sel tahanan Polres Kendal. 


Pelaku dijerat pasal 351 ayat 3 subsider pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dengam ancaman hukuman 15 tahun penjara.

 


"Saat ini pelaku ada di sel tahanan Mapolres Kendal," imbuhnya.


Di sisi lain, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Kendal, Muntoha tak menampik keberadaan ODGJ marak ditemukan di berbagai sudut kota Kendal.


"Sebenarnya tidak hanya di Weleri, di lokasi lain juga banyak," kata Muntoha melalui sambungan telepon, Kamis (7/8/2025). 


Muntoha mengatakan, pihaknya telah ratusan kali mengamankan ODGJ yang berkeliaran di berbagai lokasi tersebut. 


Namun, jumlah ODGJ terus berkeliaran karena selalu berpindah-pindah lokasi. 


"Kalau yang nangani kan dari Satpol PP njih, tugas kami memberikan pembinaan di shelter Dinsos,"


"Tapi memang kami kesulitan memonitor pergerakan ODGJ yang selalu berpindah-pindah itu tadi." ungkapnya.


Ia menerangkan, ODGJ yang pernah ditangani terbagi dalam dua kelompok, yakni dari anggota keluarga dan ODGJ yang tak memiliki identitas.

 


Hal itu juga berimbas pada penanganan yang dilakukan. Jika pelapor adalah pihak keluarga, Muntoha bakal melakukan pembinaan di shelter Dinsos dan kemudian dibawa ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ).


Sedangkan ODGJ yang tak beridentitas, akan dilakukan pembinaan di kamar shelter Dinsos.


"Dan setelah itu kami kembalikan lagi ke keluarga, karena keluarga merupakan tempat terbaik sebenarnya untuk kembali lagi. Tentunya setelah mendapat perawatan di RSJ," tandasnya.


Kronologi


Sebelumnya, pria diduga ODGJ dibunuh oleh orang tak dikenal di pinggir jalan Desa Penaruban Kecamatan Weleri Kabupaten Kendal, Senin (28/7/2025) siang.


Dari video yang dilihat, korban berambut gondrong itu ditemukan di pinggir jalan dengan kondisi bersimbah darah pada sekujur tubuh.


Warga sekitar yang melihat kejadian tersebut, Ageng, mengatakan, saat itu korban sedang berdiri di pinggir jalan. 


Tak berselang lama, tiba-tiba korban didatangi seorang pengendara motor tak dikenal dan langsung melakukan penusukan.


"Korban lagi berdiri terus ada pengendara motor yang datang. Pengendaranya turun dan langsung nusuk korban terus pergi," kata Ageng.


Ageng menerangkan, korban tidak melakukan perlawanan saat pelaku menusuk tubuh korban menggunakan benda diduga sebilah pisau.


Ia juga tak sempat menolong korban lantaran kejadian penusukan terjadi cukup singkat.


"Kejadiannya itu cepet. Tiba-tiba saja korban ditusuk dan tidak melawan," terangnya.


Menurut Ageng, dirinya juga sama sekali tak mengenal identitas korban maupun pelaku. Namun, ia mengetahui jika korban merupakan ODGJ.


"Saya tidak kenal korban atau pelakunya. Kalau korban memang ODGJ," pungkasnya. 


Kapolsek Weleri, AKP Agus Supriyadi mengkonfirmasi korban merupakan ODGJ yang dibunuh oleh orang tak dikenal. Saat ditemukan, pihaknya mendapati korban telah dalam kondisi meninggal dunia.


"Iya benar, telah terjadi penusukan yang mengakibatkan korban meninggal dunia," katanya.


Agus menerangkan, korban ditemukan meninggal dengan luka tusukan di bagian perut dan luka sayatan di tangan.


Jenazah korban kemudian dievakuasi ke ruang jenasah Rumah Sakit Islam Muhammadiyah Weleri. 


"Korban ini ditemukan kondisinya sudah meninggal dan ada luka tusukan di bagian perut serta luka sayat di tangan. Jenazah korban langsung dibawa ke RSI Weleri," jelasnya. 


Agus mengungkapkan, pihaknya belum mengetahui identitas korban karena tidak ada identitas apapun yang melekat pada tubuh korban. 


"Korban tidak bawa identitas. Dugaan sementara kami, korban ini ODGJ," terangnya. 


Berjarak 200 meter dari lokasi dugaan pembunuhan, polisi menemukan sebilah pisau yang diduga sengaja dibuang pelaku setelah melakukan penusukan. 


Pisau itu masih memiliki bercak darah saat ditemukan terbuang di pinggir jalan.


"Anggota menemukan pisau tak jauh dari TKP ya kurang lebih 200 meter. Dugaan kami itu pisau dibuang pelaku setelah menusuk korban karena ada bekas darahnya," tambahnya.

 


Hariz kemudian diringkus polisi di rumah pamannya di kawasan Kampung Pelangi, Kelurahan Wonosari, Kecamatan Semarang Selatan, Kota Semarang pada Rabu (30/7/2025).

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved