Kejari Banjir Dukungan Agar Usut Tuntas Kasus Korupsi di Karanganyar

TRIBUNJATENG.COM, KARANGANYAR - Belasan orang yang tergabung dalam Forum Gerakan Karanganyar memberikan dukungan kepada Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Karanganyar untuk mengusut tuntas kasus korupsi di Bumi Intanpari.

Pantauan di lokasi, sejumlah karangan bunga berisi dukungan tersebut tampak menghiasi depan Kantor Kejari Karanganyar pada Kamis (7/8/2025). Dalam kesempatan itu, sejumlah orang terlihat membentangkan spanduk bertuliskan di antaranya, "MENDUKUNG KEJARI KABUPATEN KARANGANYAR PEMBERANTASAN KKN", "WONG DESA DUKUNG KEJARI", "JANGAN TEBANG PILIH."

Usai membacakan pernyataan sikap, perwakilan dari forum tersebut lantas mengikuti audiensi dengan pihak Kejari Karanganyar yang diwakili oleh Kasi Intelijen Kejari Karanganyar, Bonard David Yulianto.

Perwakilan dari forum, Muhammad Riyadi menyampaikan, aksi ini merupakan bentuk dukungan kepada Kejari Karanganyar, Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Tengah dan Kejaksaan Agung untuk mengusut kasus-kasus korupsi terutama di wilayah Kabupaten Karanganyar.

"Dan penegakan hukum, dalam hal khususnya korupsi ini bisa berjalan dengan baik tanpa adanya like and dislike, suka tidak suka atau tebang pilih," katanya kepada Tribunjateng.com usai aksi, Kamis siang.

Menurutnya pihak-pihak yang terlibat dalam kasus korupsi harus diproses dan diusut dengan tuntas, tidak terkecuali mantan kepala daerah.

Kasi Intelijen Kejari Karanganyar, Bonard David Yuniarto mengucapkan terima kasih dan bersyukur atas penegakan hukum yang telah dilakukan diapresiasi oleh masyarakat.

"Sangat bersyukur bahwa apa yang kami lakukan di Karanganyar ini, penegakan hukum di Karanganyar diapresiasi oleh warga Karanganyar. Sehingga kami bisa lebih semangat lagi melakukan penegakan hukum di Karanganyar," terangnya.

Pihak Kejari Karanganyar kini tengah memproses sejumlah kasus dugaan korupsi mulai dari pembangunan Masjid Agung Madaniyah, pengadaan Alkses di Dinas Kesehatan, dan pembangunan kios di atas tanah bengkok Desa Jaten

"Sementara itu, tiga kasus yang sedang berjalan, sedang kami proses," jelasnya. (Ais).