Kematian Prada Lucky
"Anak Kami Dibantai" Keluarga Tak Terima Prada Lucky Tewas Dianiaya 20 Senior di TNI
Kematian anggota TNI Prada Lucky Chepril Saputra Namo (23) menyisakan luka mendalam bagi keluarga.
Ibu Prada Lucky, Epi Seprina Mirpey awalnya mengaku kesulitan menghubungi anaknya.
Rupanya ponsel Prada Lucky dipegang oleh atasannya, Pasi Intel.
Setelah berkali-kali menghubungi atasannya, Epi pun akhirnya bisa berkomunikasi dengan Prada Lucky.
Namun saat itu ia tidak bisa melakukan video call, dan mendengar suara anaknya terdengar lemas.
"Telepon satu kali, telepon suara. 'Mama Shalom, mama beta baik-baik saja, mama apa kabar?'," kata Epi menirukan ucapan anaknya.
Epi Seprina pun mengatakan kalau ia rindu pada sang anak, dan dibalas kerinduan yang sama.
"Iya mama saya juga kangen mama, mama datang ke sini kan?," kata Epi menirukan Prada Lucky lagi.
Ia mengatakan, saat itu dirinya mulai aneh dengan pembicaraan anaknya.
"Belum berasa, tapi dia punya omongan saya rasa aneh," ucapnya lagi.
Setelah telepon itu, hari berikutnya Epi mendapat panggilan video call dari ibu asuh Prada Lucky Namo.
Rupanya saat itu anaknya ada di rumah sang ibu asuh dengan kondisi sudah babak belur.
Pada video call itu, Prada Lucky Namo mulai jujur tentang kondisinya pada sang ibunda.
"Jujur dia. Datang ke mama angkatnya itu dengan luka di sekujur tubuh semua. Jadi mama angkatnya sempat kompres dia, kasih minyak," beber Epi.
Lucky mengaku kabur dari Batalyon karena dipukuli oleh para seniornya.
"Lucky kasih tahu, mama saya dipukul, dicambuk sama Bamak, Pasi intel. Ngomongnya begitu Lucky sama saya, dia pung badan ancur semua. Dia bilang mama tolong mama," jelasnya.
DP3AP2KB Batang Dorong Perempuan Mandiri Lewat Pendidikan Pemberdayaan |
![]() |
---|
HUT Ke-80, PMI Batang Gelar Donor Darah dan Tanam Mangrove di Pantai Sicepit |
![]() |
---|
Tiga Sosok yang Berpeluang Gantikan Erick Thohir Jadi Menteri BUMN |
![]() |
---|
Perbaikan Saluran Air di Semarang Berlangsung, Wilayah Timur Jadi Fokus |
![]() |
---|
Proses Dramatis Evakuasi Wanita Obesitas di Sragen, Isnani Alami Sesak Napas, Berat Tubuh 300 Kg |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.