Berita Kriminal
Sosok Ling-ling alias Irene Buronan Penipuan Apartemen Semarang, Dua Rekannya Sudah Tertangkap
Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Semarang kembali berhasil mengamankan buronan dalam kasus penipuan apartemen
Penulis: Lyz | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Semarang kembali berhasil mengamankan buronan dalam kasus penipuan apartemen yang sempat menjadi perhatian publik.
Buronan yang ditangkap kali ini adalah Adrianus Gunartias Tanoto, pelaku kedua yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) terkait perkara tersebut.
Penangkapan dilakukan oleh tim Intelijen Kejaksaan Agung di kawasan Taman Anggrek, Jakarta Barat, pada Kamis (7/8/2025).
"Iya kami sudah amankan dua DPO kasus apartemen Semarang," jelas Kepala Seksi Intelijen Kejaksaan Negeri Semarang , Cakra Nur Budi Hartanto, Sabtu (9/5/2025).
Kasus penipuan apartemen Semarang melibatkan tiga orang meliputi Earlica (42) alias Sherly, Ir. Adrianus Gunartias Tanoto Bin Tanoto dan Ong Mei Ling alias Ling-ling alias Irene Binti Ong Eng Seng.

Dari tiga tersangka baru dua tersangka Earlica dan Adrianus.
Sementara satu tersangka lainnya Ong Mei Ling alias Ling-ling alias Irene yang belum tertangkap.
Mereka bertiga bersekongkol melakukan penipuan dengan modus pembangunan apartemen di Kota Semarang membawa bendera PT GP Properindo dan PT Graha Pusaka di salah satu mal di Simpang Lima pada bulan Desember 2008 sampai Desember 2011.
Korban sebanyak 20 orang dengan total kerugian mencapai Rp7 miliar.
Ketiga tersangka dinyatakan bersalah dalam Putusan Pengadilan Semarang No. 729/Pid.B/2012/PN.Smg tanggal 14 Mei 2013 jo Putusan Mahkamah Agung RI No. 1357 K/Pid/2013 tanggal 21 Desember 2013.
"Ketiganya dijatuhi pidana penjara selama tiga tahun penjara," sambung Cakra.
Dia melanjutkan, terpidana Adrianus Gunartias Tanoto kini sudah dijebloskan ke Lapas Kelas I Semarang, Wates, Ngaliyan.
"Ya sudah kami serahkan ke lapas untuk menjalani hukuman pidana," tandasnya.
Buron 12 Tahun
Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Semarang menangkap seorang buronan bernama Earlica (42) alias Sherly di daerah Kemayoran, Jakarta Pusat.
Earlica merupakan buronan kasus penipuan apartemen asal Semarang yang telah merugikan para korban sebesar Rp7 miliar.
Dia sudah menjadi buronan sejak tahun 2013 atau 12 tahun silam.
"Iya, kami tangkap Earlica di Jakarta dibantu tim Intelijen Jaksa Agung pada Selasa, 6 Agustus 2025, lalu kami bawa ke Lapas Perempuan Bulu Semarang untuk ditahan, Rabu 7 Agustus kemarin," jelas Kepala Seksi Intelijen Kejaksaan Negeri Semarang , Cakra Nur Budi Hartanto, Kamis (7/8/2025).
Cakra menyebut, terpidana bisa belasan tahun menjadi buronan karena selalu berpindah alamat.
Terpidana juga tidak pernah mendatangi alamat rumah yang tertera di identitas pribadi maupun yang disertakan dalam berkas perkara.
"Kami tangkap terpidana di Jakarta tanpa perlawanan, dibantu Intel Kejagung lalu kami jemput untuk dibawa ke Semarang," terangnya.
Terpidana Earlica telah dinyatakan bersalah dalam Putusan Pengadilan Semarang No. 729/Pid.B/2012/PN.Smg tanggal 14 Mei 2013 jo Putusan Mahkamah Agung RI No. 1357 K/Pid/2013 tanggal 21 Desember 2013.
Vonis dalam putusan tersebut, Earlica dijatuhi pidana penjara selama tiga tahun.
Kepala Seksi Tindak Pidana Umum (Kasi Pidum) Kejari Kota Semarang, Sarwanto mengungkapkan, dalam melakukan tindak pidana penipuan, Earlica tidak sendiri melainkan dibantu oleh dua terpidana lainnya yakni Ir. Adrianus Gunartias Tanoto Bin Tanoto, dan Ong Mei Ling alias Ling-ling alias Irene Binti Ong Eng Seng.
Ketiganya sama-sama divonis hukuman tiga tahun penjara pada tahun 2013.
Namun, kedua terpidana lainnya masih berstatus Daftar Pencairan Orang (DPO).
"Dua terpidana lainnya masih kami lakukan pencarian, kami imbau mereka juga untuk menyerahkan diri," paparnya.
Menurut Sarwanto, ketiga terpidana ini melakukan penipuan dengan modus pembangunan apartemen di Kota Semarang membawa bendera PT GP Properindo dan PT Graha Pusaka di salah satu mal di Simpang Lima pada bulan Desember 2008 sampai Desember 2011.
Pembangunan apartemen tersebut ternyata hanya isapan jempol belaka karena iming-iming yang dijanjikan dari para terpidana ternyata tidak terwujud.
"Korban kurang lebih ada 20 orang, kerugian sekitar Rp7 miliar," ungkapnya. (Iwn)
Tetangga Tukang Bully Jadi Awal Petaka Pasutri Lansia Purbalingga Tewas Dibacok Keponakan |
![]() |
---|
Pasangan Suami Istri Lansia di Purbalingga Tewas Dibacok, Pelaku Diduga Alami Gangguan Jiwa |
![]() |
---|
Pelajar di Wonogiri Ditangkap Polisi, Kedapatan Bawa Sabu dan Ribuan Pil Obat Terlarang |
![]() |
---|
Detik-detik Mobil Ambulans Milik PDI Perjuangan Miri Sragen Digondol Maling, Lengkap dengan STNK |
![]() |
---|
Rombongan Pesilat Bleyer Motor Tak Terima Ditegur, Serang Warga di Desa Toriyo Sukoharjo |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.