Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kriminal

Motif Pengeroyokan 3 Pekerja Rumah Makan di Semarang Karena Sakit Hati Diteriaki

Polisi telah menangkap delapan terduga pelaku kasus pengeroyokan berujung satu orang tewas di Kota Semarang.

Penulis: iwan Arifianto | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG/IWAN ARIFIANTO
MOTIF PENGEROYOKAN - Polisi mengungkap motif kasus pengeroyokan yang menewaskan satu pegawai warung makan penyet karena sakit hati. Kasus pengeroyokan ini terjadi di Jalan Soekarno-Hatta, Palebon, Kecamatan Pedurungan, Minggu (10/8/2025). 

TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Polisi telah menangkap delapan terduga pelaku kasus pengeroyokan berujung melayangnya nyawa Agus Febrianto (26) warga Rejosari Semarang Timur.

Tak hanya satu korban meninggal dunia, pengeroyokan tersebut menyebabkan pula dua teman korban alami kritis yakni Faris Akbar (22) warga Grobogan dan Rachmat Fajar (26) warga Lamongan.

Menurut polisi, delapan orang yang menghajar ketiga korban karena sakit hati.

Baca juga: 10 Fakta Pengeroyokan Maut di Semarang 1 Tewas dan 2 Luka, Keamanan Kota Jadi Sorotan

"Motif sementara kasus ini karena dipicu sakit hati ketika kelompok tersangka ini diteriaki oleh korban," jelas Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polrestabes Semarang Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Andhika Dharma Sena, Senin (11/8/2025).

Menurut Andhika, penangkapan delapan terduga pelaku tak berselang lama selepas kejadian pembacokan yang terjadi di Jalan Soekarno-Hatta, Kelurahan Palebon, Kecamatan Pedurungan, Minggu (10/8/2025) dinihari.

"Ya kami amankan delapan orang, tapi yang jadi tersangka beberapa orang saja sisanya saksi," jelasnya.

Namun, dia masih enggan menyebut siapa para pelaku dari kasus ini.

Sebab, pihaknya masih melakukan penyelidikan dan pra rekonstruksi untuk menentukan penetapan tersangka.

"Ya nanti infokan kembali soal penetapan siapa tersangkanya," paparnya.

Informasi yang dihimpun Tribun, ada dua terduga tersangka utama dalam kasus ini masing-masing berinisial RZ dan DD.

Mayoritas para terduga merupakan warga di sekitar lokasi kejadian.

Kedua orang ini diduga melakukan pemukulan terhadap ketiga korban menggunakan stik golf.

Untuk peran keenam lainnya belum diketahui.

Akibat pengeroyokan tersebut, korban meninggal dunia alami luka berat di bagian kepala. Dua korban lainnya juga alami luka di bagian yang sama.

Di sekitar lokasi kejadian, polisi juga menemukan beberapa batu dan pecahan paving blok yang diduga digunakan untuk menganiaya para korban.

Polisi belum menyebut apakah benda tumpul ini turut digunakan untuk menganiaya para korban.

Penuturan Bos Korban

Kejadian ini bermula saat ketiga korban berboncengan mengendarai satu sepeda motor Jupiter Z pelat S4952KZ warna biru lalu melintas di lokasi kejadian persisnya di depan kantor FIF Group.

Ketika melintas tersebut, para korban lantas dikeroyok.

"Para korban adalah karyawan saya, Mereka saat kejadian langsung diserang, informasinya diserang kreak," kata atasan para korban di rumah makan Lamongan, Johan.

Ketiga korban setiap harinya bekerja di rumah makan Lamongan milik Johan.

Ketika warung sudah tutup pada Minggu (10/8/2025) sekira pukul 01.00, ketiga korban pergi menggunakan motor Johan untuk mencari makan.

"Mereka mau mencari pecel lele di daerah Tlogosari," paparnya.

Menurut Johan, antara korban dengan para pelaku tidak saling kenal.

Anak buahnya juah tiba-tiba diserang tanpa cekcok terlebih dahulu. 

Baca juga: Viral Pengeroyokan Pelajar di Alun-alun Pati, Para Pelaku Cuma Dihukum Wajib Lapor ke Polisi

"Ya pelaku niatnya rusuh, cari korban," terangnya.

Dari kejadian itu, satu karyawan Johan meninggal dunia dan dua lainnya sedang kritis di rumah sakit Bhayangkara.

"Dua sedang dirawat di rumah sakit dalam kondisi kritis," bebernya. Dia berharap, para pelaku kekerasan terhadap ketiga karyawannya segera ditangkap. (Iwn)

 

 

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved