Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Pati

Eks Pegawai RSUD Pati Selametan dan Doa Bersama: Kembalikan Kami Bekerja atau Sudewo yang Turun

Para mantan pegawai honorer korban PHK RSUD RAA Soewondo Pati bersama simpatisan aksi unjuk rasa 13 Agustus 2025 menggelar selamatan dan istighosah.

Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: deni setiawan
TRIBUN JATENG/MAZKA HAUZAN NAUFAL
DOA BERSAMA - Eks pegawai honorer RSUD RAA Soewondo Pati yang menjadi bagian dari Aliansi Masyarakat Pati Bersatu menggelar selamatan dan doa bersama atau istighosah di posko donasi Aliansi, depan Kantor Bupati Pati, Selasa (12/8/2025) malam. Mereka meminta agar dapat dipekerjakan kembali atau Bupati Sudewo yang dilengserkan. 

Eko sudah bekerja sebagai honorer selama 20 tahun sebelum pada akhirnya harus mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

Dengan alasan efisiensi anggaran demi meningkatkan fasilitas dan pelayanan rumah sakit, Bupati Pati Sudewo mengurangi jumlah tenaga honorer.

Pengurangan pegawai dilakukan melalui mekanisme tes seleksi pegawai tidak tetap menjadi pegawai tetap.

“Ada 220 honorer yang diberhentikan tanpa pesangon."

"Menurut kami tesnya tidak adil, tidak transparan juga tesnya, karena pengumumannya tidak menampilkan skor yang didapatkan peserta,” tandas dia.

Sebelumnya, ketika berorasi di posko donasi Aliansi, Sabtu (9/7/2025) malam, korban PHK lainnya, Siswanto mengaku heran dengan kebijakan pengurangan pegawai. 

Alasan Bupati Sudewo merampingkan jumlah pegawai katanya efisiensi anggaran.

Namun belakangan malah ada informasi bahwa RSUD membuka rekrutmen pegawai baru.

“Suratnya juga sudah dishare, tapi untuk tanggal dan bulannya belum tahu."

"Kalau memang benar RSUD butuh karyawan baru, mending kembalikan kami saja,” kata dia.

Baca juga: Bupati Pati Sudewo Dijadwalkan Temui Massa Aksi Unjuk Rasa Rabu 13 Agustus 2025

Baca juga: "Sampai Sudewo Lengser" Aliansi Masyarakat Pati Bersatu Siap Demo Berhari-hari

Siswanto sakit hati dengan perkataan Sudewo yang menuding karyawan honorer RSUD asal masuk tanpa mekanisme seleksi yang jelas, bahkan juga menuduh masuk dengan praktik suap.

“Sudewo pernah bilang, karyawan honorer di Soewondo masuknya sogok-menyogok, bledang-bledeng (asal masuk)."

"Padahal kami tidak pernah pakai uang masuknya."

"Kalau yang angkatan baru saya tidak tahu,” ucap dia.

Siswanto menegaskan, dirinya dan teman-temannya yang sudah bekerja bertahun-tahun masuk secara murni lewat mekanisme tes.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved