Berita Pati
Eks Pegawai RSUD Pati Selametan dan Doa Bersama: Kembalikan Kami Bekerja atau Sudewo yang Turun
Para mantan pegawai honorer korban PHK RSUD RAA Soewondo Pati bersama simpatisan aksi unjuk rasa 13 Agustus 2025 menggelar selamatan dan istighosah.
Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: deni setiawan
Mulanya, pada 2006 dia masuk sebagai cleaning service.
Lalu, antara 2012 atau 2013, dia ikut mendaftar seleksi penerimaan pegawai baru.
“Saya ikut tes di GOR, itu tes resmi."
"Tapi Sudewo kok bilang kami masuk bledang-bledeng, sogok menyogok."
"Itu yang buat saya sakit hati,” kata dia.
Siswanto mengatakan, saat ini dirinya masih bekerja, namun waktunya untuk dirumahkan tinggal menghitung hari.
Pada 31 Agustus 2025, dia akan di-PHK karena dinyatakan tidak lolos seleksi pegawai tidak tetap menjadi pegawai tetap.
“Dulu katanya yang masa kerjanya di atas 10 tahun diprioritaskan, ternyata tidak sama sekali."
"Harapan kami semua, kembalikan kami bekerja kalau Soewondo memang masih butuh karyawan,” tandas dia.
Untuk diketahui, sebelumnya Bupati Pati Sudewo melakukan kebijakan perampingan pegawai RSUD dengan alasan efisiensi anggaran.
Menurutnya, jumlah pegawai honorer terlalu banya, jauh melebihi kebutuhan.
“Jumlah tenaga honorer sangat berlebih."
"Ada sekira 500 orang."
"Padahal seharusnya cukup hanya 200 orang,” kata dia pada Sabtu (22/3/2025).
Menurut Sudewo, jumlah tenaga honorer yang terlalu banyak sangat membebani keuangan RSUD.
PBB Batal Naik, Pemkab Pati Urungkan Renovasi Alun-alun dan Masjid Agung Baitunnur |
![]() |
---|
Polisi Lakukan Pengamanan Berlapis Rapat Pansus Hak Angket DPRD Pati Hari Ini |
![]() |
---|
AMPB Tetap Bergerak Demonstrasi ke Gedung DPRD Pati, Meski Digerogoti Tuduhan Mantan Sekutu |
![]() |
---|
Damai Dengan Bupati Pati, Yayak Gundul Kini Serang Balik AMPB Soal Penggelapan Dana ke Polda Jateng |
![]() |
---|
Panas! AMPB Ancam 'Eksekusi' Gerindra dan PDIP, Demo Ditunda Demi Taktik Baru? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.