Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jepara

Industri Furnitur Jepara Hadapi Persaingan Global, Inovasi Mesin Kayu Jadi Kunci Bertahan

Industri kayu Jepara berinovasi lewat mesin ukir CNC dan teknologi efisien demi bersaing melawan produk China, Vietnam, dan India di pasar

Penulis: Tito Isna Utama | Editor: Catur waskito Edy
tito isna utama
SEMINAR - Ketua Umum IFPF Indonesia Furniture & Craft Promotion Forum (IFPF), Erie Sasmito didampingi Ketua Umum Indonesion Sawmill and Woodworking Association (ISWA), Wiradadi Soeprayogo dan Project Director Pameran Komponen Manufaktur Furnitur Internasional dan Pameran Mesin Pengerjaan Kayu IFMAC- WOODMAC, Cloudinia J Dieter saat ditemui seusai menghadiri Seminar perkayuan ''WOODWORKING TRANSFORMATIONS, More Machinery, Beyond Furniture Production in Indonesia'' di D'season Hall, Selasa (12/8/2025). 

TRIBUNJATENG.COM, JEPARA - Persaingan industri funitur di Kabupaten Jepara cukup ketat, sehingga para pelaku harus memutar otak untuk bisa mengembangkan potensi yang ada melalui perubahan mesin produksi.

Beberapa inovasi saat ini pun cukup beragam.

Meski demikian kecanggihan teknologi itupun tidak lepas dari campur tangan tenaga manusia.

Menurut Ketua Umum IFPF Indonesia Furniture & Craft Promotion Forum (IFPF), Erie Sasmito, inovasi di permesinan sangat membantu industri furnitur untuk efisiensi produksi.

Tidak dipungkiri, mesin-mesin terbaru terus berkembang. 

Jika pengusaha tidak mengikuti perkembangan ini, dapat dipastikan industri furnitur di Indonesia, termasuk di Jepara tidak mampu bersaing di pasar global. 

Terlebih produk-produk serupa dari China, Vietnam, dan India turut membanjiri pasar global.

"Kami sangat menyambut baik industri terkini. Kita ingin melihat supporting mesin industri untuk meningkatkan produktivitas,"  kata Erie seusai menghadiri acara Seminar perkayuan ''WOODWORKING TRANSFORMATIONS, More Machinery, Beyond Furniture Production in Indonesia'' di D'season Hall, Selasa (12/8/2025).

Bagi dia, inovasi yang dibuat untuk industri furniture Indonesia harus sesuai dengan karakter produk Indonesia yang menonjol pada sisi seni, sehingga tidak semua mesin relevan.

"Furnitur Indonesia ini menonjol pada seninya. Maka sentuhan perajin masih sangat penting," ucapnya.

Seperti pada inovasi Mesin ukir CNC saat ini terus berkembang.

Ia menyampaikan Terakhir mesin itu memiliki 36 mata pisau. 

Para pelaku industri ini ingin melihat perkembangan mesin ini.

Senada dengan hal itu, Ketua Umum Indonesion Sawmill and Woodworking Association (ISWA), Wiradadi Soeprayogo menyebut, mesin berperan penting pada efisiensi produksi pengolahan kayu. 

Dari Kayu gelondong hingga produk jadi, biaya produksi yang dibutuhkan mencapai 60 persen. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved