Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

UIN SAIZU Purwokerto

Mahasiswa KKN UIN Saizu Kenalkan VCO, Produk Serbaguna Bernilai Ekonomi Tinggi

Mahasiswa KKN UIN Saizu Kenalkan VCO, Produk Serbaguna Bernilai Ekonomi Tinggi

Editor: Editor Bisnis
Ist
Mahasiswa KKN UIN Saizu Kenalkan VCO, Produk Serbaguna Bernilai Ekonomi Tinggi 

 

TRIBUNJATENG.COM- Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Islam Negeri Prof. K.H. Saifuddin Zuhri (UIN Saizu) Purwokerto Kelompok 50, sukses mengadakan Pelatihan Pembuatan Virgin Coconut Oil (VCO) atau minyak kelapa murni kepada masyarakat binaannya.

Terobosan inovatif mahasiswa KKN UIN Saizu ini berlangsung di Desa Randegan, Kecamatan Sigaluh, Kabupaten Banjarnegara. Kegiatan digelar di Balai Desa Randegan, pada Sabtu, 9 Agustus 2025. Produk VCO ini dikenal memiliki banyak manfaat kesehatan, sekaligus peluang ekonomi bagi masyarakat.

Koordinator KKN Kelompok 50, Farid Nur Abdullah, menjelaskan kegiatan ini melibatkan kolaborasi antara mahasiswa KKN, perangkat desa, Kelompok Wanita Tani, dan warga setempat. Pelatihan ini bertujuan memperkenalkan cara membuat minyak kelapa murni secara mandiri.

Menurutnya, selama ini daging kelapa hanya diolah menjadi santan atau serundeng, padahal santan juga dapat diolah menjadi minyak bernilai tinggi. “Santan kelapa tidak hanya tambahan bahan masakan, tetapi bisa diolah menjadi minyak kelapa murni yang memiliki segudang manfaat," ujarnya.

Dikatakan, jika ditekuni, produk ini bisa menjadi sumber penghasilan tambahan bagi warga desa. Dalam kesempatan itu, narasumber pelatihan, Inggil Cemerlang, memaparkan berbagai manfaat VCO, mulai dari mengurangi ketombe, obat oles untuk luka bakar, hingga menjadi alternatif pengganti minyak goreng kemasan.

“Santan kelapa yang biasanya hanya digunakan untuk masakan, ternyata bisa diolah menjadi minyak kelapa murni yang memiliki nilai guna lebih dan bernilai ekonomis,” jelasnya.

Dalam pelatihan ini, digunakan metode pemanasan yang dianggap paling mudah diterapkan. Tahapannya meliputi: memarut kelapa, menambahkan 1 gelas air untuk setiap 1 buah kelapa, memasukkan campuran ke plastik bening, mengikatnya, lalu mendiamkan selama 9–12 jam hingga santan dan air kelapa terpisah.

Selain itu, tahapan selanjutnya, membuang air kelapa, lalu memasukkan santan ke wajan tanpa minyak. Kemudian, mengaduk hingga santan mengeluarkan minyak kelapa murni.  Pelatihan ini mendapat sambutan positif dari masyarakat.

Warni, salah satu peserta, mengaku senang bisa mempraktikkan langsung proses pembuatannya. “Saya sering lihat VCO di media sosial, tapi tidak tahu cara membuatnya. Lewat pelatihan ini, saya jadi paham prosesnya,” ungkapnya.

Sekretaris Desa Randegan, Wida juga berharap keterampilan ini dapat dimanfaatkan untuk memproduksi VCO khas Randegan. “Kalau bisa bikin produk VCO khas desa, tentu bagus dan bisa menambah penghasilan ibu-ibu di sini,” ujarnya.

Pelatihan pembuatan VCO ini bukan hanya mengenalkan teknik pengolahan kelapa, tetapi juga menjadi langkah awal pemberdayaan potensi lokal. Dengan keterampilan ini, masyarakat diharapkan dapat memproduksi VCO sebagai produk unggulan desa yang memberi nilai tambah bagi perekonomian setempat.

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved