Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Netizen Minta Produksi Film Animasi Merah Putih One For All Diusut: Tolong KPK

Ternyata netizen curiga karena melihat kualitas Film animasi Merah Putih One For All

Editor: muslimah
tangkapa layar
FILM ANIMASI: Tangkapan layar Film animasi Merah Putih One For All, warganet menilai animasi film ini dianggap kaku dan tidak sesuai standar industri  

TRIBUNJATENG.COM -  Film animasi Merah Putih One For All tengah jadi sorotan warganet.

Netizen bahkan sampai meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengusut tuntas produksi fim tersebut.

Sebenarnya ada apa?

Ternyata netizen curiga karena melihat kualitas Film animasi Merah Putih One For All.

Baca juga: Habiskan Biaya Rp6,7 Miliar, Film Animasi Merah Putih One For All Malah Jadi Bulan-bulanan Warganet

Alasannya pembuatan film tersebut sudah menghabiskan anggaran nyaris Rp 7 miliar namun kualitasnya sangat buruk.

Animasi film tersebut dianggap kaku dan tidak sesuai standar industri.

Cerita dan grafis dari film yang rencananya akan tayang menjelang HUT ke-80 RI tersebut bahkan dianggap jauh di bawah standar film animasi modern.

"Tolong diusut KPK," tulis akun Instagram @pancapradipta 17 dikutip Minggu(10/8/2025). Akun tersebut berkomentar di akun instagram produser Toto Soegriwo.

"Ini bau cuci uang menyengat sekali, tolong usut KPK," tulis warganet dengan akun@cuddleseasonii.

Akun resmi Instagram Toto Soegriwo beberapa hari belakangan terus diserang warganet.

Setiap postingan Toto di Instagram Feeds mengenai film animasi Merah Putih One For All selalu dibanjiri komentar warganet yang mencibir dan mengkritik film animasi garapan Perfiki Kreasindo di bawah Yayasan Pusat Perfilman H Usmar Ismail tersebut.

Merespon kritikan warganet tersebut Toto Soegriwo angkat bicara.

Kata dia tidak ada satu Rupiah pun anggaran pemerintah mendanai film yang rencananya bakal tayang jelang HUT ke-80 RI tersebut.

"Satu Rupiah pun tidak ada dari pemerintah," kata dia.

Diketahui film Merah Putih: One For All menuai kritik tajam karena animasi yang dianggap kaku dan tidak sesuai standar industri. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved