Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Banyumas

Pengakuan Korban Perundungan di SMA Banyumas Berubah-ubah, Kini Mengaku Terjatuh Dari Sepeda

DPN (16), siswa baru kelas X sebuah SMA Negeri di Purwokerto, Kabupaten Banyumas membantah perundungan kini mengaku terjatuh dari sepeda.

TribunJateng.com/Permata Putra Sejati
DUGAAN PERUNDUNGAN - DPN (kiri) bersama ibunya AH (kanan) saat ditemui di rumahnya di daerah Kecamatan Purwokerto Selatan, Jumat (8/8/2025). Ia mengalami trauma dan harus menjalani perawatan di rumah sakit selama 16 hari. 

TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO - Perkembangan mengejutkan terjadi pada kasus dugaan perundungan yang dialami DPN (16), siswa baru kelas X sebuah SMA Negeri di Purwokerto, Kabupaten Banyumas

DPN, yang sebelumnya disebut mengalami kekerasan saat Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), bersama ibunya, AH (48) dalam pernyataan yang disampaikan pihak sekolah memberikan pernyataan yang berlawanan dari keterangan sebelumnya.

Padahal pernyataan sebelumnya yang disampaikan ke media anak tersebut menyatakan dipukul di bagian perut oleh 3 orang temannya. 

Baca juga: Kepsek Klaim Tak Temukan Bukti Perundungan, Cabdin Tetap Pantau Kasus Siswa SMA di Purwokerto

Dalam pertemuan terbaru antara pihak sekolah, Dinas Pendidikan, dan keluarga, DPN menyampaikan sakit di bagian perut yang dialaminya bukan akibat dipukul saat kegiatan sekolah, melainkan karena terjatuh dari sepeda di rumah.

Kepala Sekolah, TTK mengatakan pertemuan tersebut awalnya dilakukan untuk mendampingi kontrol kesehatan DPN. 

Pihak Cabang Dinas Pendidikan juga hadir dalam kegiatan itu. 

"Kebetulan cabang dinas memang mendampingi sekolah yang kemarin punya janji mengantarkan DPN dan keluarganya kontrol ke rumah sakit. 

Kita biasa ke rumahnya pendampingan supaya dia semangat belajar," ujarnya kepada Tribunjateng.com, Selasa (12/8/2025). 

Menurut Kepsek TTK, dalam percakapan santai dengan dinas, pihak sekolah sempat menanyakan penyebab sakit perut yang dialami DPN. 

Jawaban yang muncul mengejutkan. 

"Si anak sempat ditanya kenapa? Dijawab jatuh. 

Jatuh di mana? Apa jatuh di sekolah? 

Dijawab oleh anak, Enggak, jatuh di sini (di rumah). 

Jatuh di sini kenapa? Lalu dijawab oleh si anak naik sepeda. 

Ditanya lagi, kalau naik sepeda jatuh biasanya lutut yang sakit. 

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved