Berita Semarang
Gerakan Sosial Masif Didorong di Semarang, Wali Kota: PKK dan Posyandu Dilibatkan
Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) ditegaskan perannya dalam mendukung pembangunan Kota Semarang.
Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) ditegaskan perannya dalam mendukung pembangunan Kota Semarang.
Dalam pelantikan kepengurusan TP PKK yang berlangsung di Rumah Dinas Wali Kota, Rabu (13/8/2025), Pemerintah Kota menyoroti peran PKK dalam menjawab tantangan sosial di tingkat keluarga dan masyarakat.
PKK dinilai menjadi ujung tombak perubahan struktur sosial, sejalan dengan target Pemkot Semarang untuk mendorong pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen.
Baca juga: Agustina, Wali Kota Semarang Ajak Investor Bangun PSEL Jatibarang
Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti menyampaikan, intervensi sosial tidak bisa dilakukan hanya dari atas, melainkan harus melalui gerakan masyarakat yang masif.
"Angka 8 persen harus diintervensi dengan berbagai macam perubahan struktur sosial masyarakat, jika tidak maka akan sulit mencapai target tersebut," katanya di sela pelantikan.
Dia melanjutkan, ke depan, peran PKK akan diperkuat untuk mendukung pencapaian indikator RPJMD.
Ini termasuk penguatan peran Posyandu, edukasi kesehatan keluarga, peningkatan ketahanan pangan rumah tangga, dan pelibatan aktif dalam pengembangan destinasi wisata berbasis komunitas.
Lebih lanjut, Agustina menekankan bahwa organisasi seperti PKK dan Posyandu memiliki posisi strategis karena mengetahui kerentanan sosial di wilayah.
Oleh karena itu, peran mereka dinilai penting dalam menghadapi berbagai agenda besar kota ke depan, termasuk event-event besar yang direncanakan mulai tahun 2026.
“Kita akan ada banyak event di tahun 2026. Warga Kota Semarang harus siap memamerkan keindahannya, kebersihannya, keramah-tamahannya, hingga makanan lokal dan destinasi wisata yang lebih variatif. Ini hanya bisa diwujudkan dengan menggerakkan organisasi-organisasi yang sudah ada, seperti PKK dan Posyandu,” jelasnya.
Ia juga menekankan pentingnya kesiapsiagaan Posyandu untuk menghadapi potensi kerentanan sosial, terutama menjelang kehadiran tamu-tamu dari luar kota dalam berbagai event tersebut.
Di sisi lain, pendidikan anak usia dini (Paud) dan literasi turut menjadi perhatian. Menurutnya, anak-anak Paud saat ini merupakan generasi yang akan menjadi pemimpin Kota Semarang pada 2045, saat Indonesia memasuki usia emas.
"Paud ini menjadi keunggulan tersendiri bagi kita karena kita memiliki potensi anak-anak Paud yang akan kita siapkan di tahun 2045.
Begitu kalau dia hari ini Paud berarti tahun 2045 usia dia juga usia-usia saya, nih. Usia kami usia pemimpin di Kota Semarang. Maka ini seksi sekali," terangnya.
Terkait literasi, Agustina menjelaskan, program literasi akan ditingkatkan mulai dari tingkat kelurahan hingga kecamatan.
Wacana 6 Hari Sekolah Kembali Muncul, DPRD Kota Semarang Dorong Kajian Mendalam |
![]() |
---|
Kronologi Tahanan Kasus Pelecehan Seksual Tewas Dikeroyok 2 Temannya di Dalam Sel Polsek Genuk |
![]() |
---|
Pudakpayung dan Penggaron Belum Terhubung ATCS, Ini Penjelasan Dishub Kota Semarang |
![]() |
---|
Kota Semarang Hujan, Berikut Prakiraan Cuaca BMKG Hari Ini Jumat 19 September 2025 |
![]() |
---|
Jual Beli Gadget Bekas Bisa Online dan COD di Gulabed Semarang, Begini Caranya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.