Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

10 Fakta Kasus Dokter RSUD di Banyuasin Dianiaya Keluarga Pasien, dr Syahpri Keukeuh Lapor Polisi

10 fakta lengkap kasus dokter RSUD Sekayu dipaksa lepas masker oleh keluarga pasien berujung penganiayaan. Kronologi hingga langkah hukum.

Editor: Awaliyah P
KOLASE
DIANIAYA KELUARGA PASIEN - Berawal dari paksaan membuka masker hingga berujung penganiayaan. Dokter Syahpri didampingi IDI dan RSUD Sekayu Banyuasin sepakat lapor ke polisi. (Sumber: tangkap layar Instagram @perawat_peduli_palembang) 

 
7. Dokter Tetap Tenang Menjawab

Meski dimarahi, dokter Syahpri tetap menjawab pertanyaan dengan sabar.

Ia menjelaskan prosedur pemeriksaan dan alasan medis di baliknya.

Saat keluarga pasien bertanya penyakit apa yang diderita ibunya, dokter menjawab dengan tenang,

"Gambaran khas dari penyakit TBC."

 
8. Perselisihan Berujung Kekerasan Fisik

Ketua Badan Hukum Pembela Profesi dan Advokasi (BHP2A) IDI Muba, dr. Zwesty Devi, mengecam insiden ini.

"Tindakan kekerasan terhadap tenaga kesehatan, apalagi secara fisik, tidak dapat dibenarkan dalam kondisi apa pun."

"Dalam video yang beredar, terlihat adanya kontak fisik dari pihak keluarga pasien kepada dokter yang tengah menjalankan tugasnya," tegasnya.

 
9. Dokter Melapor ke Polisi

Syahpri melapor ke Polres Musi Banyuasin.

Laporan dibuat langsung dan didampingi Direktur RSUD Sekayu, IDI Muba, dan Dinas Kesehatan Muba.

"Betul, laporan korban sudah kami terima dan saat ini sedang ditangani oleh Satreskrim Polres Muba," kata Kasi Humas Polres Muba, Iptu S. Hutahean.

Ia menambahkan, "Laporan masih dalam dipelajari oleh tim penyidik Satreskrim Polres Muba, informasi selanjutnya akan kami informasikan lebih lanjut."

 
10. IDI Muba Akan Mengawal Proses Hukum

IDI Muba menyatakan akan memberikan pendampingan hukum kepada korban.

Zwesty Devi mengatakan, "Kami akan mengawal proses hukum ini bersama RSUD Sekayu dan Dinkes Muba. Dokter adalah garda terdepan layanan kesehatan, bukan pihak yang seharusnya menjadi korban kekerasan."

Ia berharap kasus ini menjadi pelajaran bagi semua pihak.

"Kami berharap peristiwa serupa tidak terulang kembali dan dokter tetap dapat menjalankan fungsinya tanpa ada ketakutan," jelasnya. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved