Keracunan MBG
Kondisi Terkini Siswa Keracunan MBG di Sragen, Dari 365 Orang 5 Orang Masih Dirawat di Rumah Sakit
ima orang masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Gemolong Kabupaten Sragen usai diduga mengalami keracunan makanan.
Penulis: Agus Iswadi | Editor: rival al manaf
TRIBUNJATENG.COM, SRAGEN - Lima orang masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Gemolong Kabupaten Sragen usai diduga mengalami keracunan makanan yang disajikan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Kepala Puskesmas Gemolong, Agus Pranoto Budi menyampaikan, ada delapan orang yang menjalani perawatan di rumah sakit karena mengalami gejala keracunan.
Dari jumlah tersebut ada yang sudah membaik dan diperbolehkan pulang pada hari ini.
"Di RSUD Gemolong dua orang pulang, di RSU Assalam satu orang. Berarti tinggal lima," katanya saat dihubungi tribunjateng.com, Kamis (14/8/2025).
Baca juga: Nasib Dapur MBG Sragen Ditutup Usai Sajikan Nasi Kuning Favorit Anak-anak Ternyata "Beracun"
Baca juga: Respons Badan Gizi Nasional Setelag 196 Siswa di Sragen Keracunan MBG
Pihaknya berharap kondisi dari lima orang yang kini masih menjalani perawatan di rumah sakit dapat segera membaik sehingga diperbolehkan pulang ke rumah.
Pihaknya akan terus memantau kondisi para korban yang kini masih menjalani rawat inap.
"Kondisinya alhamdulillah membaik," terangnya.
Terkait jumlah korban yang diduga keracunan total 365 orang.
Jumlah tersebut ada penambahan dari data sebelumnya sejumlah 251 karena ada yang belum terdata.
Jumlah tersebut berasal dari sembilan sekolahan dan satu ponpes.
Sebelumnya Penanggung Jawab SPPG Mitra Mandiri Gemolong, Arifudin Setiawan mengatakan, SPPG yang dikelolanya telah beroperasi sejak 17 Februari 2025.
Pihaknya telah berupaya semaksimal mungkin supaya pelaksanaan MBG berjalan lancar akan tetapi mungkin masih ada keteledoran sehingga menyebabkan kejadian yang dialami sejumlah siswa di wilayah Kecamatan Gemolong.
Terkait penyebab adanya keracunan tersebut, pihaknya belum mengetahui secara pasti.
Di samping itu dinas terkait telah mengambil sampel untuk dilakukan uji laboratorium.
Adapun menu MBG yang bermasalah tersebut merupakan menu yang didistribusikan pada Senin (11/8/2025).
Menu itu terdiri dari nasi kuning, lauk telur suwir, kering tempe, salat dan timun serta apel dan susu kemasan.
Arifudin mengungkapkan, menu tersebut bukan kali pertama disajikan kepada para siswa.
Pasalnya menu nasi kuning menjadi salah satu menu favorit anak-anak.
Lanjutnya, evaluasi menu tidak hanya sekedar saat proses pembuatan tapi juga menu yang disukai anak-anak.
"Selagi kita mampu dan konsultasikan dengan ahli gizi, ketika bisa dilayani, kita penuhi," ungkapnya saat konferensi pers.
Dia menerangkan, ahli gizi dan SPPI (Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia) memantau selama 24 jam aktivitas di dapur mulai dari bahan baku datang, persiapan, proses memasak dan lainnya.
Pasca kejadian tersebut, pihaknya memohon maaf kepada semua pihak.
Di sisi lain 50 orang tim juga terpukul dengan kejadian tersebut. Arifudin mengungkapkan, suplai menu MBG dengan sasaran sekitar 3.800 orang ke 14 sekolahan terpaksa dihentikan sementara.
"Kita akan menghentikan sampai hari Senin (18/8/2025), kita akan operasional hari Selasa (19/8/2025)," pungkasnya. (Ais).
Video Bu Guru PNS dan 2 Murid Berdurasi 2 Menit 20 Detik Beredar Viral |
![]() |
---|
Video Tawuran Viral, Bocah SD Lempar Bom Molotov Hampir Bakar Rumah |
![]() |
---|
Kota Semarang Hujan, Berikut Prakiraan Cuaca BMKG Hari Ini Rabu 17 September 2025 |
![]() |
---|
Kandang Kambing di Brebes Ludes Terbakar gara-gara Pemilik Pergi Setelah Bakar Rumput Sisa Pakan |
![]() |
---|
Novita Kirim 9.465 Kerajinan dari Pelepah Pisang dan Eceng Gondok ke Amerika Serikat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.