Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Jumlah Feeder Trans Semarang Terbatas, Pengamat Transportasi Usulkan Menyentuh Banyak Perumahan

Djoko Setijowarno, Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pembangunan Wilayah MTI usulkan Feeder menyentuh banyak perumahan.

Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG/REZANDA AKBAR D. 
FEEDER - Angkutan umum micro bus milik Trans Semarang yang melintas di Tugu Muda Semarang. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANGDjoko Setijowarno, Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pembangunan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) mengusulkan untuk adanya penambahan jumlah Feeder.

Hal ini untuk memperluas pelayanan ke perumahan yang ada di Kota Semarang. Terlebih saat ini dari sejumlah 110 kawasan perumahan di Kota Semarang, kurang dari 5 persen yang terlayani angkutan umum.

Baca juga: Trans Semarang Perlu "Obat" Serius: Peremajaan Armada hingga Restrukturisasi Manajemen

Untuk itu ia menilai penambahan layanan feeder menjadi prioritas utama saat ini agar BRT menjangkau lebih banyak kawasan perumahan.

“Pelayanan di kawasan perumahan harus terlengkapi. Saat saya ke Banjarmasin, ada bus ukurannya mirip elf tapi lebih tinggi. Ini cocok dijadikan Feeder orang bisa duduk dan berdiri, kapasitasnya bertambah. Model seperti ini cocok untuk Semarang,” jelasnya, Jumat (15/8/2025).

Selain penambahan feeder, Djoko menilai bus stop di Semarang masih kurang. Ia juga mengusulkan agar para pejabat daerah ikut menggunakan angkutan umum. 

“Kalau pejabat ikut naik bus, mereka bisa ikut mengontrol kualitas layanan. Sediakan saja tempat pemberhentian di Jalan Pahlawan tiga kanan dan tiga kiri untuk pejabat agar nyaman. Belajar sebelum pensiun naik angkutan umum,” ujarnya berkelakar.

Baca juga: Keluhan Warga soal BRT Trans Semarang: Mogok, Penuh, dan Bikin Terlambat

Djoko juga menyoroti perlunya peremajaan armada. Saat ini, masih banyak bus berusia lebih dari 10 tahun.

Idealnya, bus yang beroperasi maksimal berumur 7 tahun. 

“Kalau busnya sudah tua, kenyamanannya berkurang. Saya sendiri sering merasakan panas di dalam bus seperti sauna,” ungkapnya. (Rad)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved