Unsoed
PPK Ormawa UKMPR Unsoed Dorong Kegiatan Literasi dalam Kelas Remaja Muntang Inspiratif
PPK Ormawa UKMPR Unsoed melaksanakan kegiatan sosialisasi literasi di Balai Desa Muntang, Purbalingga.
Penulis: Laili Shofiyah | Editor: M Zainal Arifin
TRIBUNJATENG.COM, PURBALINGGA - Tim Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) dari Unit Kegiatan Mahasiswa Penalaran dan Riset (UKMPR) Unsoed, bersama dengan forum anak dan PIK-R di Desa Muntang, telah melaksanakan kegiatan sosialisasi literasi di Balai Desa Muntang, Kecamatan Kemangkon, Purbalingga, pada hari Minggu, 10 Agustus 2025.
Kegiatan ini dihadiri oleh tim pelaksana PPK Ormawa UKMPR, tim pendamping, tim monitoring dan evaluasi, Kepala Desa Muntang, serta peserta PIK-R dan forum anak Desa Muntang.
Kegiatan bertemakan “Literasi Sebagai Jalan Edukasi” ini merupakan salah satu program kerja PPK Ormawa UKMPR 2025 yaitu Kelas REMUNI I (Remaja Muntang Inspiratif) yang menekankan pada pembekalan remaja terkait literasi.
Masih terdapat tantangan terkait keterbatasan literasi di Desa Muntang, khususnya dalam hal berdiskusi dan berpikir kritis.
Menjawab kebutuhan tersebut, program ini hadir sebagai solusi dengan menyediakan ruang aman dan kreatif bagi para remaja untuk berekspresi.
Program ini juga mendukung para remaja untuk menjadi tentor literasi sebaya yang inspiratif melalui kelompok Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R) serta forum anak.
Dengan demikian, diharapkan kemampuan literasi dan keterampilan berpikir kritis peserta dapat meningkat secara signifikan, sekaligus membangun karakter kepemimpinan dan rasa percaya diri di kalangan remaja Desa Muntang.
Baca juga: PPK Ormawa Unit Klinik Tani UNSOED Gelar Pelatihan Biopestisida Trichoderma di Serang Purbalingga
Kegiatan ini diawali dengan sambutan, pre-test, pemaparan materi, FGD (Forum Group Discussion), post-test, serta dokumentasi bersama.
Kegiatan dari PPK Ormawa ini punya tujuan untuk melatih keterampilan sosial dan kebiasaan berkomunikasi.
“Melalui kegiatan ini harapannya adik-adik bisa cakap berliterasi, baik literasi konvensional maupun modern."
"Ilmu bisa didapatkan dengan membaca lewat buku."
"Di Desa Muntang sendiri sudah ada perpustakaan Limbah Pustaka, sehingga silakan dapat dimanfaatkan untuk mengisi waktunya dengan kegiatan literasi."
"Harapannya tentor literasi yang akan digerakkan sendiri oleh remaja Desa Muntang ini dapat bermanfaat untuk mengasah soft dan hard skills remaja pelaksana dan peserta kegiatan,” ujar Kepala Desa Muntang, Arif Budiarto.
“Kelas REMUNI berupa tentor literasi ini saling berkesinambungan dengan tujuan kami yaitu untuk memberdayakan remaja desa agar menciptakan desa giat literasi dengan merancang dan mengeksekusi program-program yang menarik,” ujar Netika Alifiyah selaku Presiden UKMPR.
Sementara itu, Dzaki Zain, ketua tim pelaksana, menambahkan bahwa dalam kelas REMUNI akan tersedia tentor literasi, tentor sebaya, serta materi kesehatan reproduksi.
Ia juga berharap acara tentor literasi yang dilaksanakan pada hari ini dapat berjalan dengan lancar dan memberikan manfaat bagi seluruh peserta.
Setelah sambutan kegiatan dilanjutkan dengan pengerjaan pre-test yang terdiri dari 10 pertanyaan untuk mengukur pengetahuan awal peserta mengenai kegiatan literasi.
Selanjutnya, peserta mengikuti sesi pematerian yang dibawakan oleh Muhamad Wafa Alvaroli Firdauz.
Beliau merupakan kepala suku Komunitas Literasi Purbalingga.
Dalam penyampaian materinya beliau membahas mengenai urgensi literasi, tentor literasi, tantangan dan solusi yang sering terjadi dikalangan remaja, serta diskusi bersama.
Literasi tak hanya soal membaca, namun didalamnya mencakup berbicara dan mendengarkan.
Wafa memberikan beberapa tips praktis untuk mewujudkan kegiatan literasi yang menarik.
“Pertama, di sini tersedia Limbah Pustaka yang bisa dimanfaatkan sehingga bisa berdiskusi dengan pengelola perpustakaan untuk jadwal pembuatan lapak baca."
"Kegiatan tidak harus melulu membaca, tetapi juga bisa dilanjutkan dengan sesi sharing selama 20 menit."
"Untuk menambah keseruan bisa dibuat games sebagai selingan."
"Selain itu, penting untuk mencari minat yang paling banyak dan memanfaatkan momen penting seperti perayaan 17 Agustus agar kegiatan menjadi lebih menarik dan meriah."
"Selain itu, usaha lebih dapat dilakukan dengan mengadakan lomba membaca puisi, storytelling, dan kegiatan seru lainnya”.
Baca juga: FPIK UNSOED, PT Surveyor Indonesia, dan CDK Kebumen Lakukan Konservasi Mangrove
"Kegiatan yang dapat diinisiasi oleh seorang tentor literasi contohnya lapak baca, read and review, diskusi isu terkini berdasarkan literatur, dan taman baca di tempat yang baru."
"Intinya, teman-teman sudah paham dan bisa berdiskusi dengan teman lainnya untuk merancang program yang menarik."
"Tujuannya agar teman yang kurang suka membaca jadi tertarik dan yang sudah suka membaca bisa menambah semangat."
"Nantinya, karya-karya dari kegiatan ini bisa dipajang agar masyarakat Desa Muntang tahu bahwasanya remaja Muntang itu keren dan berdampak."
"Kuncinya adalah memahami apa itu literasi dan membuat rangkaian program yang asyik." tambahnya kepada peserta PIK-R dan forum anak Desa Muntang.
Setelah sesi tanya jawab selesai, kegiatan dilanjut dengan kegiatan FGD (Forum Group Discussion) yang membahas kondisi literasi di desa dan menuliskan hasil diskusinya pada kertas.
Dengan didampingi tim PPK Ormawa dan pembicara, peserta juga diajak berdiskusi untuk membuat kegiatan literasi yang menarik dan berkelanjutan sebagai seorang tentor literasi desa.
Peserta kemudian mengerjakan post-test untuk mengukur peningkatan pemahaman setelah kegiatan sosialisasi dan FGD.
Sebagai bentuk apresiasi, tim pelaksana menyerahkan sertifikat kepada pembicara.
Acara lalu ditutup oleh MC dan dilanjutkan dengan sesi dokumentasi bersama. (Laili S/***)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.