Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

2 Korban Pemancing Hilang Tenggelam di Perairan Semarang Berstatus Saudara Sepupu

Dua pemancing warga Kecamatan Sayung Kabupaten Demak yang tenggelam di perairan Semarang masih satu kerabat.

Penulis: iwan Arifianto | Editor: deni setiawan
TRIBUN JATENG/IWAN ARIFIANTO
EVAKUASI KORBAN - Para petugas gabungan melakukan evakuasi terhadap para korban tenggelam yang sudah ditemukan di Tambak Lorok, Kelurahan Tanjung Mas, Semarang Utara, Kota Semarang, Selasa (19/8/2025). 

Diberitakan sebelumnya, lima pemancing di Kota Semarang dikabarkan hilang tenggelam saat memancing di perairan Tambak Lorok, Semarang Utara, Kota Semarang pada Selasa (19/8/2025) pagi.

Mereka meninggal selepas terlempar dari perahu akibat gelombang tinggi.

Sementara baru dua pemancing yang ditemukan dalam kondisi meninggal pada petang hari.

"Ada dua pemancing yang sudah ditemukan meninggal atas nama Bagong (Febrianto) dan Bagus," jelas Kapolsek Semarang Utara, Kompol Heri Sumiarso, Selasa (19/8/2025) petang.

Baca juga: Detik-detik Pemancing Diterjang Gelombang Tinggi di Semarang, 2 Tewas 3 Hilang

Baca juga: Kelakuan Pelaku Pelecehan Gadis Disabilitas di Semarang, Ancam Keluarga Korban Usai Dipolisikan

Kompol Heri menjelaskan, kejadian nahas tersebut bermula ketika perahu yang ditumpangi para pemancing ini berhenti di area dam hijau perairan Tambak Lorok pada pukul 10.00.

Mereka di lokasi itu lantas melemparkan joran.

Namun situasi berubah ketika ada angin kencang disertai gelombang tinggi pada pukul 11.00.

"Ada lima pemancing terlempar ke laut yakni Ujo, Mono, Wanto Bagong (Febrianto), dan Bagus."

"Dua korban sudah ditemukan."

"Tiga pemancing lainnya Ujo, Mono, Wanto masih dalam tahap pencarian," jelasnya.

Sementara ada tujuh pemancing yang selamat mereka yakni Hartono, Sigit, Andi, Sugeng, Pak To, Pak Wor, dan Mbah EE.

"Identitas resmi belum kami dapatkan, masih pendataan," sambung Kompol Heri.

Pantauan Tribunjateng.com di lokasi, kedua korban sudah dievakuasi ke rumah duka.

Keluarga urung melakukan autopsi karena sudah menerima kejadian tersebut sebagai musibah.

Sementara tim penyelamat dari petugas gabungan kepolisian, Basarnas, dan unsur relawan lainnya belum bisa melakukan evakuasi terhadap ketiga korban.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved