Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Wonosobo

Kades Wonokerto Wonosobo Dituntut Mundur Dari Jabatan, Diduga Tilep Aset Desa Hingga Bantuan

Gelombang protes warga Desa Wonokerto, Kecamatan Leksono, Kabupaten Wonosobo terus menguat.

Penulis: Imah Masitoh | Editor: raka f pujangga
Tribun Jateng/Imah Masitoh
AKSI PROTES WARGA - Warga Desa Wonokerto, Kecamatan Leksono, Kabupaten Wonosobo geruduk kantor desa setempat, Rabu (20/8/2025). Warga geram atas dugaan pelanggaran berat, mulai dari penggelapan aset desa hingga penyimpangan dana bantuan yang dilakukan Kepala Desa Wonokerto. 

TRIBUNJATENG.COM, WONOSOBO - Gelombang protes warga Desa Wonokerto, Kecamatan Leksono, Kabupaten Wonosobo terus menguat.

Warga menuntut Kepala Desa Wonokerto, Deny Setya Wibowo untuk segera mundur dari jabatannya saat ini.

Warga geram atas dugaan pelanggaran berat, mulai dari penggelapan aset desa hingga penyimpangan dana bantuan yang dilakukan Kepala Desa Wonokerto.

Baca juga: Karnaval Kemerdekaan Sukses Digelar, Bupati Wonosobo Gaungkan Pesan Pelestarian Alam dan Budaya 

Sejak pagi warga yang tergabung dalam Aliansi Wonokerto Bersatu menggeruduk kantor desa setempat, Rabu (20/8/2025).

Aksi tersebut berlangsung hingga menjelang petang.

Pagar kantor desa telah dipenuhi spanduk bertuliskan pernyataan protes warga terhadap dugaan tindakan penyelewengan yang dilakukan Kepala Desa Wonokerto.

Koordinator Aliansi Wonokerto Bersatu, Sugeng Rahayu, menegaskan bahwa warga sudah tidak bisa lagi menerima kepemimpinan kades saat ini.

"Tuntutan kami adalah agar dipertanggungjawabkan dan turun dari jabatannya," tegas Sugeng saat ditemui di sela-sela aksi.

Ia menyebut masa jabatan kades masih tersisa lebih dari satu tahun, namun warga menilai bila terus dibiarkan justru akan semakin buruk bagi pemerintahan desa.

Sugeng menjelaskan, keresahan warga sebenarnya sudah muncul sejak setahun belakangan namun tidak berani untuk mengungkap hal tersebut.

"Hingga awalnya musyawarah desa yang difasilitasi oleh BPD. Di situ diduga ada kendaraan bermotor beserta suratnya yang tergadai. Dari situlah kami tergerak untuk menyuarakan suara rakyat," ungkapnya.

Ia menyebut banyak tindakan yang dilakukan Kepala Desa Wonokerto yang terpilih melalui pemilihan kepala daerah antar waktu ini, diduga menyimpang dari kebijakan yang seharusnya.

Mulai dari dugaan penggelapan aset desa berupa kendaraan. Kemudian penyimpangan dana bantuan seperti bantuan BUMDes, seragam sekolah, bantuan bibit pohon, hingga bantuan sapi.

"Rp 6 juta itu untuk seragam, Rp 2 juta untuk bibit, itu baru hasil investigasi dua hari. 

Bantuan sapi, sapinya hilang, dibuatkan laporan fiktif. Bahkan ada sapi warga yang dipinjam hanya untuk dokumentasi.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved