Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Ungaran

227 Murid Dapat Makan Bergizi Gratis, Wiji Rahayu Bersyukur SLB Negeri Ungaran Ikut Diperhatikan

Sedikitnya 227 murid Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Ungaran, mendapatkan Makan Bergizi Gratis (MBG).

TRIBUN JATENG/REZA GUSTAV
MAKAN LAHAP - Para peserta didik SLB Negeri Ungaran lahap menikmati makan siang bersama di sela jam istirahat, Kamis (21/8/2025). Kegiatan itu merupakan bagian dari Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diinisiasi Presiden RI untuk mendukung tumbuh kembang anak dan mencetak generasi unggul. 

TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN — Suasana di area Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Ungaran, Jalan Kyai Sono, Ungaran, Genuk, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, tak seperti biasanya, Kamis (21/8/2025).

Keramaian di sana tampak seperti pesta kecil, tawa anak-anak memenuhi udara.

Mereka berlarian, kejar-kejaran, ada yang bermain di bawah pohon, ada pula yang duduk manis di tikar bersama orangtua mereka. 

Baca juga: Kisah Davin, Siswa Tuna Rungu yang Percaya Diri Tampil dalam Lomba Pacu Jalur SLB Negeri Semarang

Namun bukan soal acara ulang tahun atau perayaan, melainkan jam istirahat yang kini terasa lebih hidup dan bermakna berkat satu hal sederhana, yakni makan bersama dengan menu yang sama.

Di antara gelak tawa itu, tampak puluhan anak duduk di teras kelas atau di dalam ruangan, menyantap makanan dari foodtray stainless steel. 

Mereka makan dengan lahap. 

Menu hari itu meliputi nasi kuning, daging ayam, kering tempe, buah kelengkeng segar, dan minuman susu.

Di tengah keramaian itu, Kepala SLB Negeri Ungaran, Wiji Rahayu, tampak berjalan dari satu kelompok ke kelompok lain, sesekali menunduk menyapa muridnya, memastikan semuanya kenyang dan bahagia.

Sudah tiga hari program Makan Bergizi Gratis (MBG) berjalan di sekolah mereka, dan Wiji tak bisa menyembunyikan rasa syukurnya. 

20250821_peserta didik SLB Negeri Ungaran Makan Bergizi Gratis (MBG)_1
MAKAN LAHAP - Para peserta didik SLB Negeri Ungaran lahap menikmati makan siang bersama di sela jam istirahat, Kamis (21/8/2025). Kegiatan itu merupakan bagian dari Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diinisiasi Presiden RI untuk mendukung tumbuh kembang anak dan mencetak generasi unggul.

“Di sini kami dapat 227 porsi, sesuai jumlah siswa dan semua kelas dapat, dari kelas 1 sampai kelas 12. 

Anak-anak senang, orangtua merasa terbantu, tidak perlu lagi menyiapkan bekal,” kata Wiji.

Program MBG adalah inisiatif Presiden RI, Prabowo Subianto, sebagai bagian dari upaya menciptakan generasi sehat dan unggul menuju Indonesia Emas 2045. 

Kemudian, SLB Negeri Ungaran, menjadi satu di antara sekolah yang turut mendapat perhatian dari pemerintah.

“Saya senang karena SLB ikut diperhatikan.

Dulu, kadang ada anak datang belum sarapan karena orangtuanya harus berangkat kerja pagi-pagi, sekarang semua bisa makan bersama,” imbuh Wiji.

Makanan untuk peserta didik SLB dan sekolah-sekolah sekitar disiapkan oleh Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Lerep, yang baru diresmikan Selasa lalu. 

Kepala Dapur, Givta Rahma Febrina, menyebut dapur mereka melayani 3.181 siswa dari 29 sekolah, termasuk SLB tersebut.

Lebih lanjut, Wiji mengatakan bahwa makanan untuk SLB sudah disiapkan sejak pukul 09.00 WIB.

“Kami tidak pernah request menu, ikut saja apa yang disiapkan dapur, tapi anak-anak senang semua. 

Hari pertama ayam asam manis, hari kedua spaghetti, itu favorit mereka.

Mudah-mudahan, murid-murid kami bisa menjadi lebuh berprestasi lagi,” ujar Wiji.

Dari ekspresi para murid hingga bisik-bisik ringan antar orangtua, terlihat jelas satu hal, yakni program itu bukan sekadar soal makan, namun juga soal perhatian. 

Dia menambahkan, program tersebut akan terus berjalan hingga 2026 mendatang.

Satu di antara murid, Harry Yogi Dinata, siswa kelas 7C tunagrahita, mengangguk penuh semangat saat ditanya soal makanannya. 

“Rasanya enak, saya makan dengan lahap, ini ada nasi kuning, ayam, tempe, buahnya kelengkeng. 

Saya kurang suka timunnya, tapi yang lain enak semua dan habis ini siap buat belajar pramuka,” kata Harry.

Tidak hanya anak-anak yang merasa terbantu. 

Baca juga: Ketika Siswa SLB Batang Ikuti Lomba 17 Agustus, Ada Canda Hingga Tangis Haru Orangtua

Kanti (48), ibu dari murid kelas 6 asal Desa Kawengen, Kecamatan Ungaran Timur, juga merasa program ini meringankan beban.

“Dulu harus bawa bekal, kadang jajan, sekarang tidak perlu. 

Anak saya makan di kelas sama teman-temannya dan dia suka menunya,” pungkas dia. (*)

-

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved