Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Apa Itu Kredit Fiktif? Diduga Jadi Motif Penculikan dan Pembunuhan Kacab Bank Ilham Pradipta 

Kredit fiktif adalah tindak pidana penipuan di sektor perbankan.. Ilham Pradipta kacab bank diculik dan dibunuh gara-gara kredit Fiktif Rp 13 Miliar

Penulis: Puspita Dewi | Editor: galih permadi
Instagram @awreceh dan @hampradipa
KACAB BUMN : Tangkapan layar dari Instagram @awreceh dan @hampradipa pada Jumat (22/8/2025) : Sosok Ilham Pradipta Kacab Bank BUMN Diculik Lalu Dibunuh: Baik, Tidak Punya Masalah 


Apa Itu Kredit Fiktif? Diduga Jadi Motif Penculikan dan Pembunuhan Kacab Bank Ilham Pradipta 


TRIBUN JATENG.COM- Mohamad Ilham Pradipta Kepala Cabang Pembantu (KCP) BRI Cempaka Putih, Jakarta Timur, tewas setelah diculik dan dibunuh.


Informasi yang beredar menyebutkan, aksi keji itu diduga dilatarbelakangi sakit hati salah seorang pelaku terhadap korban.


 Pasalnya, Ilham mengetahui adanya praktik pinjaman fiktif senilai Rp 13 miliar di kantor BRI Cempaka Putih. Dugaan motif ini ramai diperbincangkan warganet, salah satunya melalui unggahan akun TikTok @silampost pada Jumat pagi (22/8).


Kredit fiktif adalah tindak pidana penipuan di sektor perbankan dengan cara memanipulasi data atau dokumen untuk mendapatkan fasilitas kredit, seringkali menggunakan identitas palsu atau orang lain tanpa izin. 


Kejahatan ini melibatkan pengajuan kredit dengan informasi palsu, dokumen palsu, atau bahkan kerja sama dengan pihak internal bank, yang mengakibatkan kerugian signifikan bagi lembaga keuangan dan beban utang bagi korban. 

 

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur, AKBP Dicky, mengatakan saat ini pihaknya sudah menangkap empat orang terduga pelaku. Namun, masih ada satu orang yang diduga sebagai eksekutor utama dan kini masih buron.


“Resmob Polda Metro Jaya yang menangkap. Untuk detail motif masih kami dalami,” ujar Dicky, Kamis (21/8).


Menurut polisi, ada tiga kemungkinan motif yang sedang ditelusuri, yakni faktor ekonomi, dendam pribadi, maupun urusan pekerjaan.

“Namun, semuanya masih dalam proses penyelidikan lebih jauh. Motifnya belum bisa dipastikan, masih gelap,” tegas Dicky.


Hasil Autopsi: Korban Alami Penganiayaan Sadis


Hasil autopsi RS Bhayangkara Polri memastikan korban meninggal akibat penganiayaan. Kepala RS Bhayangkara Kramat Jati, Brigjen Prima Heru Yulihartono, menjelaskan bahwa ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.

“Ditemukan tanda kekerasan luka-luka pada bagian luar dan dalam tubuh korban akibat benda tumpul di bagian dada dan leher,” ungkap Brigjen Prima, Jumat (22/8/2025), dikutip dari Youtube Kompas TV.


Ia menambahkan, tim forensik juga mengambil sejumlah sampel untuk pemeriksaan lanjutan.

“Telah dilakukan pengambilan sampel untuk pemeriksaan DNA, toksikologi forensik, dan kemudian diserahkan kepada penyidik untuk pemeriksaan lebih lanjut,” tambahnya.


Kronologi Penculikan Hingga Penemuan Jasad


Ilham diculik oleh sekelompok orang tak dikenal di area parkir sebuah hipermarket Pasar Rebo, Jakarta Timur, Rabu (20/8/2025). Rekaman CCTV memperlihatkan korban dipaksa masuk ke sebuah mobil yang terparkir tepat di sebelah mobilnya.


Keesokan harinya, jasad Ilham ditemukan di lahan kosong di kawasan Cikarang, Kabupaten Bekasi. Polisi bergerak cepat dan menangkap empat orang pelaku berinisial AT, RS, RAH, dan RW. Mereka digelandang ke Rumah Tahanan Polda Metro Jaya pada Kamis (21/8/2025) malam.


Suara Keluarga yang Kehilangan


Puspita Aulia, istri korban, mengaku sangat terpukul atas kejadian ini. Ia menegaskan bahwa suaminya dikenal sebagai sosok baik dan tidak memiliki musuh.

“Temen-temennya juga ngasih penilaian, suami saya itu orangnya baik, sangat baik, banyak kesaksiannya,” kata Puspita Aulia kepada wartawan, dikutip dari Youtube Kompas TV, Jumat (22/8/2025).


Dengan suara terisak, ia meminta agar pelaku dihukum seberat-beratnya.

“Jadi harapan saya ketika pelaku sudah ketemu, dihukum setimpal, seberat-beratnya. Karena suami saya orang baik tapi tidak diperlakukan dengan cara tidak baik sampai kehilangan nyawa,” ucapnya.


Adik ipar korban, Intania Rizky Utami, juga menduga kakak iparnya sudah dibuntuti sejak sebelum penculikan.

“Karena posisi mobil pelaku ada di sebelah mobil korban. Pada saat itu bersama pimpinannya, karena memang masing-masing bawa kendaraan,” jelasnya di RS Polri Kramat Jati, Kamis.


Menurut Intan, selama hidupnya korban tidak pernah punya musuh.

“Kalau lihat dari rekaman CCTV sepi ya di lokasi. Enggak ada pamit apa-apa sih karena posisi dalam kondisi kerja,” katanya.

 

(*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved