Seputar Polri
Satpolairud Polresta Pati Hadir untuk Nelayan: Edukasi Tanpa Menghakimi, Menolong dengan Hati
Melalui kegiatan Jumat Berkah, Satpolairud Polresta Pati turun langsung menyapa para nelayan dalam rangka sosialisasi larangan destructive fishing.
TRIBUNJATENG.COM - Pagi itu, semilir angin dari Waduk Seloromo membawa suasana tenang di Desa Pohgading, Kecamatan Gembong, Kabupaten Pati. Di tepian air, beberapa nelayan tampak berkumpul bukan untuk melaut, melainkan untuk menyimak pesan penting dari tamu istimewa mereka, jajaran Satpolairud Polresta Pati.
Bukan patroli penegakan hukum yang datang hari itu, melainkan senyum, edukasi, dan kepedulian. Melalui kegiatan “Jumat Berkah”, Satpolairud Polresta Pati turun langsung menyapa para nelayan dalam rangka sosialisasi larangan destructive fishing serta penyaluran bantuan sosial.
Kegiatan yang digelar pada Jumat (24/10/2025) pukul 09.30 WIB ini dipimpin oleh Kasat Polairud Polresta Pati, Kompol Hendrik Irawan, didampingi IPDA Lis Purnomo, AIPDA Munaji, serta personel Satpolairud dan BKO Ditpolairud Polda Jateng. Hadir pula Ketua Kelompok Usaha Bersama (KUB) Selayar Gading Prima, Fathoni Al Fath, bersama sejumlah perwakilan nelayan setempat.
Dalam suasana hangat dan akrab, Kompol Hendrik menegaskan bahwa kehadiran Polri kali ini bukan untuk menakuti atau menghukum, melainkan untuk mendidik dan mengingatkan.
“Kami ingin mengedukasi agar nelayan tidak lagi menggunakan bom, setrum, atau racun ikan. Tindakan itu merusak ekosistem dan bisa menghilangkan mata pencaharian anak cucu kita di masa depan,” ujarnya dengan nada persuasif.
Melalui dialog ringan, para nelayan diberi pemahaman mengenai UU No. 45 Tahun 2009 tentang Perikanan dan pentingnya penggunaan alat tangkap ramah lingkungan. Satpolairud juga membagikan paket sembako sebagai bentuk kepedulian terhadap para nelayan kecil yang sebelumnya sempat terlibat dalam praktik penangkapan ikan yang merusak.
“Kami ingin menunjukkan bahwa Polri tidak hanya menegakkan hukum, tapi juga hadir untuk menolong dan menyejahterakan masyarakat,” tambah Kompol Hendrik.
Sebagai tindak lanjut, pihak Satpolairud bersama Ketua KUB berencana memasang banner larangan penggunaan alat tangkap berbahaya di sekitar waduk untuk memperkuat kesadaran hukum masyarakat.
Fathoni Al Fath mengapresiasi langkah humanis Satpolairud yang dinilainya menyentuh hati.
“Pendekatan mereka tidak menghakimi, tapi membimbing. Ini cara terbaik membangun kesadaran nelayan,” katanya.
Dengan langkah sederhana namun bermakna ini, Satpolairud Polresta Pati membuktikan bahwa menjaga laut bukan hanya soal patroli, tetapi juga tentang menjaga hati dan masa depan bersama.
Baca juga: Kisah Inspiratif Ipda Mustakim: Sosok Polisi Humanis yang Makmurkan Masjid di Boyolali
| Sinergi Polri dan Pemuda, Aiptu Darudin Gelar Kerja Bakti Perbaiki Fasilitas Olahraga |
|
|---|
| Bhabinkamtibmas Kedungwuni Bantu Rehab Rumah Warga Kurang Mampu |
|
|---|
| Aksi Cepat Bhabinkamtibmas Polsek Bangsri Amankan Jalan dari Tumpahan Oli |
|
|---|
| Bantu Warga Kurang Mampu, Aiptu Yoga Olah Kotoran Sapi Jadi Biogas Gratis |
|
|---|
| Beri Inspiratif, Brigadir Revangga Sukses Kembangkan Peternakan Kambing Etawa untuk Berdayakan Warga |
|
|---|
