Laporan Tribun Jateng, Galih Permadi
TRIBUNJATENG.COM, SOLO- Gereja Protestan di Indonesia Bagian Barat (GPIB) Solo, siang itu sedang menggelar Misa Natal, Kamis (5/12/2013). Puluhan petugas dari Polresta Solo dan Brimob Polda Jateng mengamankan gereja yang berada di Jalan Jenderal Sudirman tersebut.
“Dor...dor..dor!!!” letupan pistol menggema. Semua orang mengarah ke dua pengendara Yamaha RX King warna merah.“Hey tangkap...tangkap!!!” teriak seorang anggota polisi mengacungkan jari telunjuknya ke arah dua pengendara motor yang mengacungkan pistol ke sembarang arah. keempat orang tak dikenal itu lalu buru-buru.
Tak jauh dari lokasi penembakan, seorang polisi lalu lintas terkapar tak berdaya. Tiga peluru menembus perut yang membuatnya tewas seketika. Adanya peristiwa penembakan, membuat Solo dalam keadaan Siaga Satu.
Pencarian pelaku penembakan dilakukan Polresta Solo bekerjasama dengan Brimob Polda Jateng dengan menggelar razia motor. Saat razia berlangsung, dua motor Yamaha RX yang dikendarai pelaku penembakan berhasil lolos dari sergapan petugas. Dua petugas Brimob bersenjata lengkap kemudian mengejar keempat pelaku.
Kejar-kejaran pun terjadi. Situasi semakin menegangkan ketika seorang pelaku mengarahkan pistol laras pendeknya ke arah petugas yang mengejarnya. Aksi tembak menembak pun terjadi. Di sisi lain, belasan petugas Brimob sudah merencanakan penyergapan keempat pelaku.
Kesigapan petugas kepolisian dua pelaku penembakan berhasil dilumpuhkan, seorang pelaku tewas. Namun dua pelaku lolos dari sergapan petugas gabungan tersebut. Terpojok, dua pelaku mengancam akan meledakkan bom di Bank Bukopin dan Kantor Pos. Bom di kantor pos meledak, namun tidak menimbulkan korban.
Bantuan Brimob ditambah dengan menerjunkan pasukan dari udara dan darat. Pasukan Brimob mendobrak pintu Kantor Pos dengan peledak. Terjadi baku tembak di dalam Kantor Pos. Setelah setengah jam, kedua pelaku berhasil dilumpuhkan, satu tewas di dalam gedung.
Begitulah simulasi penanganan teror yang digelar Polresta Solo bersama Brimob Polda Jateng. Kapolresta Solo AKBP Irinsyah mengatakan simulasi penanganan teror merupakan progam Polda Jawa Tengah. “Kegiatan ini untuk melatih anggota kami dalam penanganan terorisme dan perampokan. Ini juga untuk meningkatkan kemampuan personil dalam menjaga keamanan dan ketrtiban di masyarakat,” ujarnya. (*)