Laporan Tribun Jateng, Yayan Isro Roziki
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS- Setidaknya 10 siswa kelas IX setingkat SMP di Kudus tak lulus ujian nasional (UN). Mereka tak mengikuti ujian, dengan berbagai alasan.
Ke sepuluh siswa yang tak mengikuti ujian berasal dari berbagai sekolah di Kudus. Di antaranya, tujuh siswa dari subrayo sembilan, satu siswa dari subrayon satu, dan dua siswa dari subrayon 8.
Ketua subrayon sembilan, Mukhif Noor, mengatakan di tempatnya terdapat tujuh siswa yang mengikuti UN. Namun, ia tak mengetahui secara persis alasan para siswa tersebut mengundurkan diri atau tak mengukuti UN di detik-detik terakhir.
"Saya hanya mengetahui alasan secara spesifik, hanya menerima laporan dari masing-masing sekolah yang berada di bawah subrayon sini," kata dia, Senin (11/5).
Menurut dia, tujuh siswa yang tak mengikuti UN mayoritas dari sekolah swasta. Hanya satu siswa yang berasal dari sekolah negeri.
Disebutkannya, satu siswa dari SMPN 2 Undaan, tiga siswa dari SMP Muhammadiyah 3, satu siswa MTs NU Miftahul Falah dan dua siswa dari MTs Nu Maslahul Falah.
"Memang sejak hari pertama sudah tak mengikuti ujian," ucap dia, yang juga merupakan Kepala SMPN 1 Undaan itu.
Saat dikonfirmasi, Kepala SMPN 2 Undaan, Ahadi Setyawan, membenarkan jiawa ada satu siswanya yang tak mengikuti ujian. Bahkan, siswa tersebut sudah tak masuk sekolah sejak awal 2015.
"Sejak ayahnya meninggal, ia tak mau lagi masuk sekolah. Sudah kami bujuk, tapi tetap saja gak mau," ujar dia, tanpa mau menyebut identitas siswa yang bersangkutan.
Ketua subrayon satu, Akhsan Noor, mengatakan satu siswa yang tak mengikuti ujian adalah siswa dari SMPN 4 Kudus. "Saya tak tahu alasannya, hanya menerima laporan saja," kata dia.
Sementara itu, ketua subrayon Mukti Sutarman, mengakui ada dua siswa dari dari subrayon yang dipimpinnya tak mengikuti UN. "Saya lupa dari sekolah mana saja, saya juga tak tahu alasan mereka mengundurkan diri," kata dia. (*)