Anda sendiri juga mengembangkan usaha berbasis batik, apa pengalaman menarik dalam menjalankan usaha ini yang bisa menjadi inspirasi bagi pengusaha pemula?
Saat ini batik menunjukkan tren positif. Banyak sekali yang bangga pakai batik. Sekarang itu nasionlisme anak muda tinggi karena orang mulai bangga brand lokal. Dan saat ini kebanyakan orang tidak mau disamakan dengan yang lain. Makanya saya memakai kain perca batik untuk produk tas, sandal atau sepatu. Ini agar produk yang saya buat beragam. Mengolah bahan bekas atau perca agar bisnis lebih menarik. Ini menjadi tantangan tersendiri
Promosi apa yang anda gencarkan agar produk anda bisa lebih dikenal orang?
Kita tidak bisa mengandalkan offline. Pemasaran produk saya pun 80 persen melalui online. Siapapun customer kita. Display produk diperlukan jika pelanggan ingin melihat workshop secara langsung ketika mereka berkunjung ke Semarang. Offline untuk seeing and believing sebagai bentuk eksistensi. Offline menjawab keingintahuan customer bagaimana proses dari produk kita sebagai strategi marketing story brand. Memperkuat marketing.
Target 'Tangan Terampil' untuk pengembangan industri kreatif?
Pengembangan kita lakukan dengan kerjasama beberapa pihak tujuannya mengembangkan dan menggolkan target UKM bisa skala ekspor. Orang Indonesia dikatakan populer bisa menaklukkan pasar luar, baru di dalam. (tribunjateng/galih permadi)