Ramadan 2016

Jika Daging Mahal, Gubernur Ganjar Minta Masyarakat Beralih Makan Ikan

Penulis: m nur huda
Editor: iswidodo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jika Daging Mahal, Gubernur Ganjar Minta Masyarakat Beralih Makan Ikan

Laporan Wartawan Tribun Jateng, M Nur Huda

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyarankan pada masyarakat untuk mengonsumsi ikan daripada daging. Terutama di saat harga daging naik memasuki Ramadan seperti saat ini.

"Saya menyarankan kita makan ikan. Kan makan tak harus daging. Ayo rame-rame tidak makan daging," kata Ganjar, Selasa (7/6/2016).

Ia mengatakan, sebenarnya jika melihat kebutuhan daging sapi di Jateng masih cukup. Terlebih Jateng menjadi pemasok bagi daerah lain. Namun jika ada kenaikan harga daging, Ganjar menduga ada permainan para suplier. Saat ini tim ekonomi dari pusat sedang memantau ke lapangan.

"Mudah-mudahan tim dari nasional dan dibantu daerah bisa bergerak, ada tidak yang memainkan harga supaya ada kebijakan impor," ungkapnya.

Saat ini, lanjutnya, pemerintah pusat sedang mengimpor daging beku. Diharapkan nantinya tidak ada kenaikan berbagai kebutuhan pokok agar tidak mengganggu stabilitas harga.

Sejauh ini, Pemprov Jateng belum ada rencana menggelar operasi pasar (OP) dalam waktu dekat terkait dengan harga daging sapi di pasaran yang cukup tinggi. Menurutnya, OP adalah kewajiban dari Bulog yang memperoleh tugas langsung dari Jakarta.

"Kita mau bicara sama Bulog untuk pengendaliannya termasuk kualitas dagingnya apakah Jateng juga mendapatkan aloksi untuk operasi pasar," katanya.

Dirinya juga berencana akan melakukan pengecekan langsung ke lapangan, apakah benar telah terjadi kenaikan harga daging di pasaran.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah, Priyo Anggoro mengatakan, pihaknya belum berencana menggelar OP dalam waktu dekat untuk menstabilkan harga berbagai kebutuhan pokok di pasaran yang mengalami kenaikan menjelang Lebaran 2016.

"Kalau pasar murah ada, kalau operasi pasar masih melihat dulu situasi di lapangan, apakah perlu atau tidak, kita masih akan memeriksa dulu dari hulu dan hilirnya," katanya.

Anggoro mengklaim, kebutuhan sembako di Jateng masih mencukupi, sehingga belum dilakukan OP. Ia menyebut, kebutuhan daging sapi selama dua bulan pada Ramadan dan Lebaran mencapai 39.932 ton, saat ini masih tersedia 48.519 ton. Sehingga masih ada surplus 8.587 ton.

Begitu juga minyak goreng, dari kebutuhan sebanyak 57.214 ton selama dua bulan, ketersediannya masih 90.479 ton. "Begitu juga ketersedaiaan komoditas lain seperti gula pasir, telur, beras, dan lainnya juga masih mencukupi," katanya. (*)

Berita Terkini