Sebaliknya, Turki menyebut serangan rudal AS itu berpengaruh positif. Turki juga mengajak dunia internasional untuk melawan kebarbaran pemerintah Suriah.
Wakil Perdana Menteri Numan Kurtulmus menyatakan pemerintah Bashar al-Assad di Suriah harus sepenuhnya dihukum di arena internasional dan proses perdamaian di Suriah mesti dipercepat.
Pemerintah Arab Saudi juga mendukung sepenuhnya serangan udara AS. "Arab Saudi mendukung penuh operasi militer Amerika Serikat terhadap target-target militer di Suriah, yang merupakan respons terhadap penggunaan senjata kimia oleh rezim terhadap warga sipil tidak berdosa," kata pejabat Kementerian Luar Negeri Arab Saudi seperti dilansir SPA, kantor berita resmi negara itu.
Pejabat tersebut mengatakan rezim Suriah hanya bisa menyalahkan diri sendiri setelah kejahatan keji yang dilakukan rezim selama bertahun-tahun terhadap rakyat Suriah. Ia menyebut Presiden Donald Trump berani mengambil tindakan ketika masyarakat internasional gagal menghentikan tindakan rezim.
Turki rawat korban
Turki mengaku tengah merawat sekitar 30 orang setelah serangan menewaskan sedikitnya 86 warga sipil di wilayah barat laut Suriah yang dikuasai pemberontak. Negara itu menyatakan memiliki bukti serangan itu menggunakan senjata kimia.
"Sejak Selasa hampir 30 korban luka dibawa untuk mendapatkan pengobatan," kata Menteri Kesehatan Recep Akdag setelah serangan di kota yang dikuasai pemberontak, Khan Sheikhun, di Provinsi Idlib.
Menteri Turki tersebut mengungkapkan dua korban yang dibawa ke Turki meninggal dunia. "Kami memiliki bukti yang menunjukkan serangan di Idlib adalah serangan kimia," kata Akdag, tanpa memberikan keterangan lebih lanjut.
Dia mengatakan informasi itu sudah dicatat dan akan dikirim ke Organisasi Kesehatan Dunia. Korban luka dibawa dari Idlib melalui gerbang perbatasan Cilvegozu Turki untuk mendapatkan pengobatan di Distrik Reyhanli, Provinsi Hatay, Turki selatan.
Mereka dirawat tim khusus dari badan keadaan darurat AFAD Turki yang menggunakan alat pelindung khusus. Sekitar 20 anak termasuk di antara yang tewas setelah pesawat yang melancarkan serangan melepaskan gas beracun, menurut keterangan saksi mata dan kelompok pemantau. (tribunnetwork/ap/bbc/afp/mal)