Mereka mendapatkan pasokan betutu dari nelayan sekitar yang mencari ikan di waduk yang mempunyai luas 1,25 kilometer persegi dengna volume air 9,5 juta meter kubik.
"Nelayan punya ikan berapa kilo (kilogram), kami beli," kata Karmanto.
Namun, akhir- akhir ini, para nelayan sedang kesusahan mencari ikan. Lantaran siklus musik tahunan.
"Saat ini sedang susah. Paling- paling nelayan cuma dapat satu sampai dua kilogram," lanjutnya.
Nelayan yang mencari betutu di waduk menggunakan alat tradisional. Bisa dengan memancing ataupun memasang bubu atau alat menjebat ikan yang terbuat dari bambu.
Kelezatan ikan betutu mampu membuat penyantapnya ingin nambah. Dua ekor terasa kurang.
"Kalau enaknya seperti ini, seporsi dua ekor rasanya kurang," kata seorang konsumen, Faril Aldama (25) sambil mencocol betutu di sambal terasi.
Warga asli Tegal itu mengaku jarang menemukan makanan olahan betutu di tempat tinggalnya itu. Pecak betutu dapat menjadi alternatif makanan olahan ikan air tawar.
Pecak betutu dan betutu goreng yang merupakan menu utama makanan olahan ikan betutu terdapat di sejumlah warung di tepian Waduk Penjalin.
Cukup murah untuk menyantap masakan olahan betutu. Satu porsi betutu goreng dan pecak betutu dihargai Rp 12.000. Cukup murah bukan? (*)