Laporan Wartawan Tribun Jateng, Suharno
TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN - Delapan tahun menjadi polisi, pengalaman baru didapat Briptu Isma Hari Gusti Dharma.
Polwan anggota Satlantas Polres Semarang itu dimarahi seorang emak-emak pengendara motor saat mengingatkan yang bersangkutan.
Pemotor tersebut menerabas marka jalan ketika lampu bangjo (traffic light) menyala merah.
"Baru kali ini saya dimarahi bahkan sampai dikata-katai. Tadi saya sudah bilang kalau saya wanita dan ibu juga wanita sehingga seharusnya berbicara lebih halus," ungkapnya kepada Tribunjateng.com, Selasa (19/9/2017) malam.
Diberitakan sebelumnya, Isma yang memperingatkan seorang pengendara Honda Beat berpelat nomor H6876TI lantaran melanggar marka jalan malah dimarahi.
Perempuan itu berhenti terlalu maju sehingga posisinya sangat dekat dengan persimpangan jalan.
Baca: HEBOH Polwan Dimaki-maki Pemotor yang Berhenti Melebihi Garis Marka (Video)
Kejadian di pertigaan DPRD Kabupaten Semarang, Ungaran, atau persimpangan Jalan Diponegoro dengan Jalan Letjen Suprapto itu berlangsung pada Selasa ini sekitar pukul 07.00 WIB.
Kemarahan pemotor itu terekam di video berdurasi 53 detik yang menjadi viral di media sosial.
"Saat saya hendak melihat surat-surat kendaraan, pengendara ini makin membentak-bentak. Akhirnya, hanya kami beri peringatan supaya lebih taat rambu-rambu demi keselamatan diri dan pengendara lain," tandasnya.
Sementara itu, Kasatlantas Polres Semarang, AKP Dwi Nugraha mengatakan identitas perempuan dalam video yang viral tersebut sudah diketahui.
Tetapi dari catatan petugas, empat bulan yang lalu wanita tersebut pernah terkena razia lalu lintas karena mengendarai motor tidak memakai helm. Padahal di sepeda motornya tergantung helm.
"Dulu juga sama, marah-marah juga. Akhirnya bapaknya datang minta maaf, kemudian menjelaskan kalau anaknya agak berubah setelah ditinggal suaminya," kata Dwi.
Kepada pengguna jalan, Dwi berharap supaya kejadian serupa tidak terulang kembali.
Saran dan imbauan petugas hendaknya dipatuhi demi menjaga keselamatan pribadi dan pengendara lainnya di jalan raya.
"Kalau terjadi apa-apa kan yang rugi diri sendiri, keluarganya, dan orang lain bukan petugas. Kami hanya menjalankan tugas saja," imbuhnya.
(*)