Laporan Wartawan Tribunjateng.com, Bare Kingkin Kinamu
TRIBUNJATENG.COM, TEGAL - Kupad Glabed menjadi salah satu ciri khas makanan di Tegal.
Tegal sangat identik dengan kupad glabed.
Sangat disayangkan jika selama di Tegal tidak mencoba makanan khas ini.
Biasanya di malam hari para penjaja kupat glabed membuka lapak di sekitar Alun-alun Tegal.
Baca: Harga Beskap untuk Pernikahan Kahiyang-Bobby Segini Lho
Malam itu, Senin (6 /11/2017) Tribunjateng.com menyempatkan diri bercakap-cakap dengan pengunjung di Alun-alun Tegal.
Dari beberapa stand makanan di Alun-alun Tegal kupat glabed milik Ibu Mirah lebih ramai pengunjung daripada stand yang lain.
Ibu Mirah menerangkan kupat glabed ini kuah nya dibuat sendiri dari santan dan tepung maisena.
Kuah ini lah yang membuat cita rasa kupat dan kerupuk keriting menjadi satu.
Baca: Inilah Identitas Para Pendaki yang Tersesat di Puncak Gunung Kelud
Saling melengkapi.
Begitu tuturnya kepada Tribunjateng.com.
“Saya suka makanan ini sudah lama, asli saya Cirebon di Tegal kuliah. Tidak tahu kenapa ya, setiap makanan kupat glabed saya ketagihan.”
Itulah keterangan salah satu pengunjung.
Satu porsi kupat glabed Rp 8.000. Selain itu tersedia juga makanan pendamping. Ada sate keong, sate kerang, dan telur puyuh. Harganya masing-masing Rp 2.000.
Stand Ibu Mirah ini sudah buka mulai pukul 18.00 WIB sampai 23.00 WIB.
"Semakin malam semakin ramai pengunjung," terang Ibu Mirah kepada Tribunjateng.com
Menikmati kuliner kupad glabed di alun-alun bisa juga menikmati pemandangan Masjid Agung Tegal sembari lesehan.
Kupat Glabed menjadi hidangan yang sempurna untuk menikmati suasana kota Tegal. (*)