Cobalah Makan Soto Kayu Pak Mul di Anjasmoro Pasti Ketagihan, Kondang Sejak 1987

Penulis: ponco wiyono
Editor: iswidodo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Soto Ayam Rombongan Pak Mul atau biasa dikenal Soto Kayu di Anjasmoro ini sudah kondang sejak 1987 beralamat di Jl Anjasmoro Raya 3B Kota Semarang

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Dari sekian banyak warung soto terkenal di Kota Semarang, Soto Ayam Rombongan Pak Mul sepertinya masih punya daya tarik tersendiri.

Tidak hanya cara merebus kuahnya yang menggunakan bahan bakar kayu, melainkan juga silsilah pemilik kedai yang beralamat di Jl Anjasmoro Raya 3B itu.

Oh, ya, kata rombongan pada nama kedai juga terbilang unik karena di dalamnya tertanam sejumput doa.

Selasa (14/11) siang cuaca sedikit mendung, pemilik kedai yang tidak lain adalah istri Pak Mul, Asiyah (53) dengan akrab menyapa masing-masing pelanggannya.

Asiyah mengatakan sang suami sedang bertakziah ke salah satu rekan yang meninggal dunia sehingga untuk sementara ia mengambil alih kontrol atas kedai.

"Silakan masuk mami dan papi, itu di dalam masih ada kursi kosong," katanya kepada sepasang suami istri Tionghoa yang sudah lanjut usia.

Keduanya mengangguk saat Asiyah menanyakan pertanyaan retoris, dua ya?

Keakraban kepada pelanggan ini bisa jadi merupakan salah satu kekuatan yang menjadikan kedai Soto Ayam Rombongan Pak Mul bertahan.

Betapa tidak, mulai buka sejak tahun 1987 dengan menyewa kios di seberang lokasi yang sekarang, Pak Mul yang memiliki nama asli Mulyono mampu berjualan dengan mengusung konsep yang sama, memakai bahan bakar kayu.

"Dulu saya pakai bahan bakar kayu pohon karet. Harus kayu itu karena rasa yang keluar dari kuah sangat identik dan itu yang menjadikan kedai saya dikenal orang," sebutnya.

Sayang, semakin berkembangnya jaman membuat Asiyah kesulitan menemukan kayu dari pohon karet.

Sebagai gantinya, Asiyah kini menggunakan kayu yang ia dapatkan dari tukang mebel maupun orang-orang yang sengaja datang menawarkan kayu bekas bongkaran rumah.

Selain nama Pak Mul, kedai tersebut sebenarnya juga dikenal dengan nama soto kayu.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Kendal, Muryono, mengaku saat ke Semarang salah satu tempat makan yang tercetus di benaknya adalah nama soto kayu.

"Rasanya beda dari soto lainnya. Kalau mampir saya selalu pesan semangkuk soto dan jeruk panas," aku Muryono.

Halaman
12

Berita Terkini