Karena bagaimanapun, Sair dan istrinya ikut menderita melihat kondisi Badik. Apalagi saat Badik minta makan, minum, dan rokok. Ia hanya bisa menangis. Ia ingin menolong melepaskan penderitaan sang anak, namun tak mampu.
"Anak kami hanya memberikan kode apabila dia minta mandi beberapa tahun sebelumnya. Kini sudah setahun dia tidak mandi. Memang, untuk makan dan minum selalu kami layani. Sekali-kali dia minta rokok,” tuturnya.
Pendoa, sambung Sair, pernah datang ke rumahnya untuk memberikan pertolongan. Namun tak berhasil. Keluarga juga sudah berobat ke dukun di sekitar kampung maupun di luar kampung, sama pula tak berhasil. Bahkan petugas kesehatan pun pernah datang.
Sementara itu, seorang pemuda yang mengalami gangguan jiwa dan dipasung selama lima tahun di dalam kamar karena sering mengamuk, kini sudah dibawa ke RS Junaedi Kabupaten Pekalongan.
Diketahuai pemuda tersebut bernama Giras Setiawan (27) warga Desa Legok Clile Kecamatan Bojong Kabupaten Pekalongan.
Guna mengabarkan perkembangan kondisi Giras, Danramil 08 Bojong Kapten Infanteri Nurkhan berkunjung ke rumah Tohjoyo orangtua dari Giras.
Kapten Nurkhan menjelaskan kondisi Giras dan masih ditangani dokter di RS Juneidi.
"Kami berkoordinasi dengan semua perangkat desa dan instansi terkait untuk bisa membawa Giras guna menjalani perawatan ke RSJ Magelang, semoga nantinya bisa ditangani dan bisa sembuh kembali," ujarnya, Minggu (4/2/2018).
Sementara itu Tohjoyo orangtua Giras yang bekerja sebagai buruh tani mengakuai dirinya terkendala biaya pengobatan untuk sang anak.
"Segala cara kami lakukan, bahkan sampai menghabiskan biaya, kami terpaksa merantainya. Hal tersebut terpaksa kami lakukan untuk kenyamanan keluarga dan para tetangga," ujar dia. (*)
(Kontributor Kompas.com Manggarai, Markus Makur)