Laporan Wartawan Tribun Jateng, Suci Rahayu
TRIBUNJATENG.COM - Tak ada seorang ibu yang rela kehilangan anak yang sudah dibesarkannya dan disayanginya.
Ibu akan melakukan apa saja demi anaknya dengan kasih sayang yang tak bisa diukur.
Seorang ibu sudah pasti akan sangat sedih jika anaknya celaka, terlebih lagi hingga tewas.
Baca: Heboh! Istri Sah Gerebek Suami dan Pelakor di Tempat Kos, Sudah Kumpul Kebo 2 Tahun
Pantauan Tribunjateng.com dalam sebuah video yang diunggah oleh USA Today pada 8 Januari 2018 lalu.
Nasib nahas dialami oleh sebuah keluarga muslim di Amerika Serikat.
Seorang ibu bernama Rukiye Abdul harus menelan kenyataan pahit saat dirinya mendapatkan telefon yang mengabarkan bahwa putranya telah tewas.
Suliman Abdul dibunuh oleh berandalan yang baru berusia 14 tahun dalam perjalanan pulang.
Berandalan itu mengambil uang dan makanan yang sedang Suliman bawa untuk istri dan ibunya di rumah.
Baca: SANGAR! Mengelap Ingus dengan Uang Kertas Senilai Rp 1,2 Juta, Pemain Bola Ini Dihujan Netizen
Suliman mendapatkan luka serius di bagian kepala dan terlambat ditolong sehingga ia tewas di tempat kejadian.
Rukiye mengaku sangat sedih dan tak bisa membayangkan kondisi Suliman yang ditinggalkan begitu saja di jalan hingga tewas hanya demi beberapa jumlah uang dan makanan.
Namun Rukiye melakukan hal yang menakjubkan yang belum tentu dapat dilakukan oleh banyak orang.
Ia mendatangi pembunuh anaknya itu dengan tegar.
Bukan untuk memarahi ataupun melemparkan sumpah serapah, ia datang untuk memaafkan pelaku.
Mengenakan jilbab biru, Rukiye memeluk pelaku pembunuhan anaknya, tak hanya itu ia juga memeluk ibu dari pelaku.
Ibu pelaku pembunuhan itu sesenggukan saat Rukiye memeluknya.
Baca: Mengaku Saudara, Orang Ini Beberkan Sosok Roro Fitria yang Sebenarnya
Rukiye berkata sambil menahan tangis "aku tak membencimu, aku tidak bisa membencimu. Itu bukan ajaran kami"
Rukiye mengatakan bahwa agamanya mengajarkannya untuk memberikan maaf.
"Memberikan rahmah, memberikan maaf, itu adalah ajaran (agama) kami. Kamu hanyalah seorang anak."
Dengan tegar dan memandang wajah si pelaku, Rukiye mengatakan bahwa kematian anaknya sudah ditentukan dan mungkin untuk alasan yang baik.
"Kematian anakku sudah digariskan, dan mungkin tujuannya adalah untuk menyelamatkanmu sehingga kamu tidak terbunuh oleh lingkungan masyarakat ini."
Rukiye tak ingin pelaku mendapatkan perlakuan kasar yang akan membuatnya melakukan hal yang sama lagi.
Ia tak ingin melanjutkan siklus yang buruk itu.
Yang lebih mengejutkan lagi, keluarganya memutuskan untuk turut dalam pengawasan dan pembinaan pelaku pembunuhan tersebut.
Baca: TRAGIS! Remaja 13 Tahun Ini Diperkosa di Gubuk Kebon Cengkeh Saat Hujan Deras
"Aku akan selalu jadi bagian dari hidupmu dalam mendapatkan hidup yang lebih baik sehingga ini tidak akan terulang lagi. Ini bukan hanya tentang satu nyawa, ini adalah kehidupan yang saling berkesinambungan."
Rukiye mengaku tak menginginkan balas dendam karena itu tidak akan menjadi jalan keluar.
"Balas dendam bukanlah ajaran kami, itu tidak akan mengembalikan anakku."
Sebelum meninggalkan ruanga, Rukiye dengan tegar memeluk dan menyalami adik-adik dan ibu dari pelaku dengan senyum ramah. (*)