Liga 1

NAMA UNIK: Bobotoh Ini Beri Nama Bayinya "Persib Satu Sembilan Tiga Tiga"

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Persib Satu Sembilan Tiga Tiga

TRIBUNJATENG.COM, TASIKMALAYA - Keinginan Asep Kuswandi (35) memiliki anak laki-laki terkabul. Bobotoh Persib asal Kampung Cikadu Desa Cikadu Kecamatan Cisayong Tasik ini pun menjalankan nazarnya, dengan memberi nama sang anak "Persib Satu Sembilan Tiga Tiga".

Asep menceritakan awal mulanya bernazar. Asep merupakan pendukung setia Persib yang kerap dipanggil bobotoh.

Dari pernikahannya dengan Lilis Sumiati, ia dikaruniai anak perempuan bernama Salsabila Putri Alista yang kini berusia 7 tahun.

Tiba-tiba terbersit dalam diri Asep ingin memiliki anak laki-laki. Mimpi Asep memiliki anak laki-laki pun semakin kuat hingga awal 2017.

Saat itu ia bernazar, jika jika dikarunia anak laki-laki, akan diberinya nama "Persib", tim sepakbola kesayangannya.

Selang dua bulan kemudian, istrinya dinyatakan hamil. Saat itu ia belum mengetahui jenis kelamin anaknya. Hingga satu bulan sebelum kelahiran, ia mengetahui jenis kelamin anak yang dikandung istrinya adalah laki-laki.

"Waktu hamil, yang ngidam saya, bukan istri saya. Saya pengen makan kacang yang dijual di pom bensin," katanya saat dihubungi lewat telepon genggamnya, Senin (9/4/2018) pagi.

Selain ingin makan kacang dari pom bensin, ia ngidam bertemu Wali Kota Bandung Ridwan Kamil.

Awalnya, menurut Asep, anak laki-lakinya hanya akan diberi nama Persib. Namun, kawan-kawannya menyarankan agar namanya ditambah agar lebih panjang.

Nama anaknya pun ditambah menjadi Persib Satu Sembilan Tiga Tiga. Tambahan nama tersebut, didapat Asep saat menyaksikan laga Persib Bandung dalam Piala Presiden tiga minggu sebelum kelahiran anaknya di televisi.

"Saya lihat ada suporter bawa spanduk tulisan Persib 1933," katanya.

Asep mengaku, untuk bisa memberi nama Persib kepada anak laki-lakinya, tidak begitu saja jadi. Sebab mertua sempat protes meski istrinya tidak mempermasalahkan.

Persib Satu Sembilan Tiga Tiga (kompas.com)

Namun, setelah dijelaskan nama tersebut adalah nazar dari dirinya. Akhirnya sang mertua pun mengerti.

"Kalau nazar yang lain, takutnya tidak bisa terpenuhi, seperti hajatan atau apa, makanya nazarnya itu saja," kata Kepala Urusan Pemerintahan Desa Cikadu, Kecamatan Cisayong ini.

Selain protes dari mertua, Dinas Kependudukan pun sempat protes karena nama dalam akta kelahiran tidak bisa menggunakan angka.

Halaman
12

Berita Terkini