Laporan Wartawan Tribun Jateng, Yasmine Aulia
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Meski tak sering memasak, para bapak-bapak Kelurahan Pleburan Semarang, Jawa Tengah tunjukkan kebolehannya dalam kreasi pengolahan dan penyajian mie, Sabtu (19/8/2018).
Perwakilan dari sejumlah enam RW ini menghasilkan masakan yang disajikan dengan hasil yang tak kalah lezat dibandingkan dengan sajian resto.
Dalam semarak peringatan HUT Kemerdekaan RI ke 73 ini, kelurahan Pleburan mengadakan berbagai perlombaaan. Salah satunya kreasi mie serta menghias rujak.
Lomba kreasi masakan mie diikuti oleh perwakilan bapak-bapak, sedangkan menghias rujak diwakili oleh tim ibu-ibu.
Adapun perlombaan yang dilaksanakan di SDN Pleburan 03 Semarang ini berlangsung seru. Para warga antusias menyaksikan perwakilan RW masing-masing unjuk kebolehan dalam perlombaan.
Sejumlah peraturan telah ditetapkan oleh panitia, maksimal harga bahan dasar Rp.15.000 untuk kreasi mie, sedangkan bahan rujak harus tidak lebih dari Rp 25.000.
Berbagai kreasi pun tersaji di meja yang telah disediakan oleh panitia. Chef hotel berbintang, Firman Leo, didapuk sebagai juri dalam perlombaan kali ini.
"Penilaian perlombaan ini terdiri dari tiga aspek, yaitu citarasa, penyajian serta penampilan peserta," ungkap Firman Leo.
Setelah serangkaian perlombaan dilakukan, juri mengumumkan langsung pemenang yang berhasil raih juara 1, 2 dan 3 dari masing-masing kategori.
Pada kategori perlombaan kreasi mie, Burger mie merdeka sajian Ariesto perwakilan dari RW VI, berhasil menyabet juara pertama.
Begitu pun pada kategori menghias rujak, tim dari RW VI, keluar sebagai juara pertama dengan rujak exotic-nya.
Sesuai dengan keputusan panitia, kreasi para juara dilelang kepada masyarakat setempat.
Pelelangan kreasi para juara pun cukup sengit, bahkan kreasi burger mie merdeka buatan Ariestu tembus angka Rp 200.000.
Ketua RW VI, Edi Riyanto, bersaing dengan Lurah Pleburan, Burham, memperebutkan burger mie merdeka.
Akhirnya, Edi Riyanto pun memenangkan lelang burger mie merdeka kreasi warganya sendiri.
"Karena burger mie ini unik menurut saya, kalau burger pakai roti kan sudah biasa, jadi patut diapresiasi dengan harga tinggi," ungkap ketua RW VI, Edi Riyanto.
Uang hasil dari pelelangan kreasi para juara pun dimasukkan ke dalam kas warga setempat. (*)