TRIBUNJATENG.COM -- Pasangan selebritas, Vicky Prasetyo dan Angel Lelga berulang kali menghebohkan publik. Tidak lama setelah menikah 9 Februari 2018, rumah tangga mengalami pasang surut, lalu kandas pada bulan ke-7. September lalu, mencuat kabar berpisah.
Bahkan sang suami menggerebek Angel bersama dalam satu kamar dengan Fiki Alman, seorang pria bukan pasangan, awal pekan ini, Saat itu sidang perceraian tengah berproses di pengadilan.
Banyak keganjilan pasangan ini, sampai-sampai sebagian kalangan beranggapan, segala sesuatu yang mereka lalui adalah sandiwara alias setingan. Untuk mendalaminya, berikut wawancara eksklusif wartawan Tribun Network, Gita Irawan dan Nurul Hanna dengan Vicky Prasetyo di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (23/11) malam.
Sidang lanjutan perceraian anda dengan Angel Lelga sedang berjalan di Pengadilan Agama Jakarta Selatan, tinggal menunggu putusan. Bagaimana status pernikahan anda dengan Angel, sekarang?
Status pernikahan saya di mata negara masih sah. Kan belum ada ketuk palu atau putusan sidang yang menyatakan saya bercerai.
Sesungguhnyam bagaimana perasaannya dengan Angel sekarang?
Secara negara dia masih istri saya. Secara agama dia juga sangat menjadi istri saya. Tapi secara hati ya mungkin perlahan sudah mulai selesai.
Kapan terakhir berkomunikasi dengan Angel?
Satu bulan sebelum kejadian (penggerebekan). Masih sempat pulang kok saya ke rumah (Angel) satu bulan lalu. Makanya saya kaget, begitu ranjang saya diisi orang lain.
Bagaimana kualitas komunikasi terakhir dengan Angel sebelum penggerebekkan?
Ya, kami memang dalam kondisi konflik, balikan, konflik, balikan. Ya wajarnya orang berumah tangga kan pasti ada kerikil-kerikil.
Terkait penggerebekan itu, dari mana saja dapat informasi mengenai adanya lelaki bersama Angel, sebelum melakukan penggerebekan?
Karena memang aku ada mencurigai beberapa hari. Namanya kebiasaan istri pasti kita akan hapal. Apanya dia, bagaimananya dia? Tahu dari informasi adalah keluarga.
Siapa saja orang yang anda ajak untuk menggerebek Angel?
Yang pasti ada Pak RT, ada keluarga aku, ada teman-teman, ada kepolisian setempat, warga juga.