Sambil Tertawa Najwa Shihab Ucap Oknum Mendadak Santri Demi Meraup Suara, Penonton Riuh

Penulis: Ardianti WS
Editor: abduh imanulhaq
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Najwa Shihab Ucap Oknum Mendadak Santri Demi Meraup Suara, Penonton Riuh

TRIBUNJATENG.COM- Pernyatan Najwa Shihab membuat para penonton riuh ramai soal mendadak santri di tahun politik.

TribunJateng.com, melihat video tersebut melalui akun Youtube Najwa Shihab dengan judul Mendadak Santri di Tahun Politik | Santri Zaman Now | Shihab & Shihab yang diunggah pada Senin (22/11/18).

Dalam video tersebut mulanya Najwa Shihab menghadirkan Ustadz Quraish Shihab, habiburrahman el shirazy dan ustadz Farid.

Najwa Shihab membacakan pertanyaan netizen.

"Bagaimana tanggapan dan solusi akibat banyaknya sekolah berbasis agama baik Islam, Kristen, maupun agama lain justru membuat jurang pemisah," tanya netizen.

Isinya Menyita Perhatian, Ini Lirik Lagu Jangan Gitu Dong Ayu Ting Ting, Diciptakan tuk Haters

Masih Cinta Ngga? Pertanyaan Ini Membuat Gading Terlihat Ragu, Lihat ke Gisel Dulu Sebelum Menjawab

Bertaruh Nyawa di Balik Manisnya Industri Gula Kelapa

Prabowo Sebut Korupsi Indonesia Kanker Stadium 4, Ace Hasan: Itu Terlalu Lebay

Lantas ustadz Farid menyebut bahwa kini banyak sekali pesantren.

"Ini akan menjadi kontestasi makna santri, santri itu siapa, kadang-kadang kita juga sudah mendengar belakangan ini, alumni pesantren kita juga disebut santri," ujarnya.

Lantas pernyataan itu ditimpali oleh Najwa Shihab.

Sebenarnya santri itu siapa ustadz, soalnya tahun politik banyak yang mau jadi siapa pun, yang penting bisa meraup suara" ujar Najwa Shihab sambil tertawa lepas.

Lantas Ustadz Quraish Shihab ikut tertawa mendengar ucapan Najwa Shihab.

Penonton langsung riuh dan bertepuk tangan.

"Jadi santri itu siapa bi?"

Lantas Ustadz Quraish Shihab menjelaskan bahwa santri adalah orang yang belajar dan paham agama dengan baik.

"Kalau dia tidak paham agama, dia tidak melaksanakan tuntunan agama, dia tidak wajar dinamakan santri, kemudian santri memiliki hubungan kebatinan dan akrab dengan seorang kyai, jadi bukan serta merta memiliki hubungan dekat dengan seseorang yang memiliki pengetahuan yang cukup, tidak mengajarkan tuntunan agama, tapi hanya sekedar mengenakan sorban dan sarung," ujar.

Kemudian, pertanyaan kedua soal santri yang taat atau santri yang kritis kepada kyai-nya.

Halaman
12

Berita Terkini