Oleh Dr Solichul Huda Mkom
Peneliti Fraud Perbankan
PELAKU pembobolan mesin ATM yang ditangkap oleh Polres Brebes memang terlihat menggunakan modus lama. Tapi setelah dicermati ada yang beda dari cara-cara konvensional, yakni pelaku menyiapkan kartu untuk mengelabuhi korban.
Berarti pelaku punya beberapa jenis kartu ATM. Kalau modus yang lama, pelaku bawa obeng kecil, begitu kartu ATM korban keganjal tusuk gigi, korban diminta laporan ke nomor aduan seolah kartu tertelan. Begitu korban bingung mengadu, ganjal kunci diambil pakai obeng, dan dilanjutkan transfer ke rekening pelaku oleh komplotan tersebut.
Sebetulnya dari kejadian kejadian lampau, pihak bank semestinya memberi pelatihan kepada pembuat kartu ATM. Atau paling tidak nasabah diberitahu hal-hal yang harus diperhatikan ketika mau transaksaksi di ATM, atau ketika kartu ATM tertelan.
Untuk mencegah hal serupa terjadi, sebenarnya ada cara-cara sederhana yang bisa dilakukan masyarakat agar terhindar dari kejahatan serupa.
Bagi nasabah, ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika mau menggunakan mesin ATM. Pertama pilih anjungan tunai mandiri yang terletak di keramaian atau dekat kantor bank pemilik ATM. Kedua raba permukaan card reader menggunakan jari, jika belum yakin dicoba pakai ujung kartu untuk memastikan card reader aman.
Jika merasa ada yang mengganjal, atau mencurigakan hingga bisa menghambat kartu ATM masuk, segera pilih anjungan lain untuk bertransaksi.
Ketiga sebelum kartu dimasukkan coba tekan tombol cancel. Hal itu untuk menanggulangi modus kejahatan perbankan dengan cara mengelem tombol cancel supaya tidak dapat digunakan untuk membatalkan transaksi. Keempat larang kalau ada orang lain yang antre di dalam anjungan ATM.
Sementara untuk pihak bank harus memberi edukasi ke nasabah tentang cara bertransaksi aman di ATM. Kedua anjungan ATM sebaiknya dibangun di keramaian atau di dekat kantor bank.
Bank harus melakukan pengecekan secara rutin dan sering ke anjungan dan mesin ATM yang melibatkan pegawai bank jangan hanya dipasrahkan ke vendor. (*)