Amien Rais Ancam People Power, Budiman Sudjatmiko: Kok Diobrak-abrik dengan Menghasut Kekerasan?

Penulis: Ardianti WS
Editor: abduh imanulhaq
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Budiman Sudjatmiko tanggapi Amien Rais

TRIBUNJATENG.COM- Politisi PDIP, Budiman Sudjatmiko menanggapi ancaman Dewan Penasihat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Amien Rais tentang people power.

Hal tersebut Dilihat TribunJateng.com, melalui akun Twitter @budimandjatmiko yang ditulis pada Jumat (5/4/19).

Dalam cuitan tersebut, ancaman people power belum tentu sukses karena yang melawan ancaman tersebut lebih banyak.

"Pada akhirnya itu yg kukatakan sbg pesan bhw blm tentu mereka sukses dgn skenario "People" Power ala mereka krn kekuatan yg akan melawannya jauh lbh banyak (termasuk pro Prabowo yg msh percaya konstitusi & keutuhan negeri)," tulisnya.

Kemudian seorang netizen dengan akun @widyandaru3 menanyakan mengapa pilpres eperti orang yang siap-siap untuk bertanding.

"Ini mau apa sih mas bud, mau pilpres koq pada siap 2, tanding, yg menang itu yg dpt banyak coblosan, dan dinyatakan menang oleh kpu, dan lembaga yang terkait," tulis akun @widyandaru3.

Kemudian, Budiman menilai bahwa dahulu konsep pemilu diperjuangkan susah payah.

Kemudian terbentuknya multipartaim sistem rotasi kekuasaan yang konstitusional dan sudah dinikmati selama 20 tahun.

Lantas, Budiman menyayangkan bahwa hal tersebut akan diobrak-abrik dengan mengahsut kekerasan.

"Ya ini yg dulu kita semua perjuangkan dgn susah payah: multipartai dan sistem rotasi kekuasaan yg konstitusional. Sdh kita nikmati 20 thn kok mau diobrak-abrik dgn demagogi yg menghasut kekerasan?," tulisnya.

Diketahui, Amien Rais akan melakukan gerakan people power jika menemukan potensi kecurangan pada hasil pemilu 2019.

"Kalau nanti terjadi kecurangan, kita nggak akan ke MK. Nggak ada gunanya, tapi kita people power, people power sah," ucap Amien Rais di Masjid Agung Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (31/3/2019), seperti dikutip Tribunnews.com.

"Bukan revolusi, kalau revolusi ada pertumpahan darah. Ini tanpa sedikit pun darah tercecer, people power akan digunakan," tambah dia.

Tanggapan Waketum PAN

Wakil Ketua Umum PAN Bara Hasibuan menentang sikap Amien Rais. "PAN tidak akan ikut people power. PAN tidak tertarik dan tidak akan ikut people power. Ancaman itu sangat berbahaya dan tidak bertanggung jawab," kata Bara Hasibuan.

Bara Hasibuan menegaskan masih percaya kepada KPU sebagai penyelenggara pemilu. Menurutnya, KPU telah bekerja keras untuk memastikan semua tahapan pemilu berlangsung fair dan transparan.

"Memang tentu ada kekurangan, tapi kami lihat KPU cepat memberikan respons dan ambil langkah cepat untuk perbaikan seperti pada DPT bermasalah. Kalau ada indikasi pelanggaran atau kecurangan, kami akan ambil langkah seperti yang tercantum di UU Pemilu, yaitu dengan membawa kasus ke MK," kata Bara.

Anggota DPR itu mengatakan kecurangan pemilu secara masif, terorganisasi, dan terstruktur sangat sulit dilakukan saat ini. Selain itu, dia mengatakan, akan ada lembaga pemantau internasional yang memonitor pemilu.

"Apalagi nanti akan ada international observers yang melalukan monitoring. Ide people power dalam konteks sengketa pemilu juga sama saja dengan melecehkan prinsip rule of law karena UU Pemilu mengatur mekanisme sengketa lewat jalur MK," ucap Bara.

"People power juga hanya relevan sebagai cara untuk melawan kekuasaan otoriter. Dalam sebuah demokrasi, itu tidak relevan kecuali kalau kekuasaan demokratis itu melakukan hal-hal yang melecehkan prinsip-prinsip demokrasi dan kami tidak lihat itu di Indonesia sekarang," tegas Bara Hasibuan.

Pemuda Muhammadiyah menentang ide Amien Rais. Pemuda Muhammadiyah menganggap, ancaman itu hasutan belaka untuk memengaruhi pandangan publik bahwa penyelenggara pemilu tak dapat dipercaya. Ancaman people power, berarti juga tak menghormati prosedur dan aturan bahwa sengketa pemilu mesti diselesaikan melalui Mahkamah Konstitusi.

“Dengan nada ancaman menggerakkan massa untuk menggugat hasil pemilihan umum dan sejenisnya, dengan maksud untuk mendelegitimasi lembaga penyelenggara pemilu," kata Ali Muthohirin, ketua Bidang Politik dan Hubungan Antarlembaga Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, dalam keterangan tertulisnya.

Ali menilai, cara yang diinginkan Amien Rais itu adalah upaya ingin mereduksi kepercayaan masyarakat kepada lembaga negara dan penyelenggara pemilu. “Ini adalah bentuk provokasi yang nyata dan upaya mendelegitimasi KPU secara sistematis."

"Sangat disayangkan, pernyataan tersebut dikeluarkan oleh seorang Tokoh Reformasi Bangsa, yang dengan pernyataan itu seakan menarik mundur kembali bangunan demokrasi yang telah dibangun dan ditata selama dua dekade terakhir,” ujar Ali, mantan Ketua Umum Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah

Tanggapan Cak Nun

Dalam forum silaturahmi ini ia berbicara banyak hal mengenai dunia jurnalistik.

Cak Nun ingin media mampu menciptakan perubahan yang bisa membawa kebaikan pada masyarakat Indonesia.

"Jangan hanya bad news is good news.

Tetapi bisa membuka pikiran masyarakat yang lebih positif," terangnya.

Yang menarik, Cak Nun sempat menyinggung pernyataan Amien Rais yang mengatakan akan menggunakan 'people power', apabila terjadi kecurangan Pemilu.

"Saya tidak percaya ada people power.

Yang ada hanya mobilisasi massa saja," tegasnya.

Cak Nun bercerita saat pemerintahan Soeharto lengser, dirinya bergerilya dari desa ke desa lain.

"Saya ingin mengembalikan jati diri bangsa yang hilang dari desa.

Seperti budaya, seni, dan sosialnya.

Sebab dari Indonesia merdeka kami tidak pernah berpijak pada budaya sendiri.

Hanya copy paste dari budaya Barat," bebernya.

Sejatinya kerakusan atau haus kekuasaan tidak akan pernah bisa dilakukan oleh manusia.

Ia mencontohkan makanan yang berjajar ada dihadapannya, yang tidak mungkin bisa dimakan semuanya.

"Lihat makanan ini.

Dari belasan makanan yang ada di meja paling hanya dua atau tiga saja yang dimakan.

Sama halnya dengan kekuasaan," ucapnya.

Cak Nun melanjutkan, menjadi seorang pemimpin harus bisa melegakan semua kelompok masyarakat.

"Kalau bisa ada pemimpin yang mau menerapkan malati.

Tengah malam presiden ajak menterinya di bawah pohon untuk saling bersumpah.

Jika ingkar, maka ada malapetaka yang menimpanya.

Karma ini kekayaan Indonesia yang luar biasa," terangnya. (TribunJateng.com/WoroSeto)

Ambulance Jenazah dari Semarang Kecelakaan di Magelang, 1 Penumpang Tewas

Video Detik-detik Kemenangan Kontingen TNI AD Indonesia di Lomba Tembak Australia AASAM 2019

Kunjungi Semarang, Cak Nun Singgung Ancaman Amien Rais Akan Lakukan People Power Jika Pemilu Curang

Reino Barack Bintangi Iklan Puding Bersama Syahrini, Potret Kehangatan Keluarga Kecil

Ramalan Zodiak Besok Sabtu 6 April 2019, Capricorn Reaksi Positif Buat Anda Bangga Pada Diri Sendiri

Berita Terkini