Stikes Telogorejo

Bunda, Yuk Bersahabat dengan Demam Anak

Editor: abduh imanulhaq
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi bayi demam

Oleh Nella Valen, Dosen STIKES Telogorejo Semarang

SEMUA bayi pasti pernah mengalami demam. Kondisi ini memang umum terjadi pada semua orang, termasuk si kecil.

Dalam ilmu medis, bayi dikatakan mengalami demam jika suhu tubuhnya mencapai lebih dari 37,5 derajat celcius. Sebagai orang tua, bunda pasti khawatir dan panik ketika mendapati tubuh si kecil terasa panas.

Bunda tidak perlu tergesa-gesa ke dokter ketika menghadapi situasi semacam ini. Ada kalanya demam pada bayi adalah suatu kondisi yang normal terjadi dan bisa ditangani di rumah.

Demam merupakan suatu gejala, kondisi ini biasanya menjadi pertanda bahwa tubuh si kecil sedang melawan penyakit. Contohnya demam karena efek imunisasi, demam bisa dianggap menjadi bukti bahwa sistem kekebalan tubuhnya bekerja dengan baik.

Dengan kata lain, kinerja tubuh bayi bunda berjalan normal. Demam juga bisa menyerang bayi jika dia terlalu lama beraktivitas di luar ruangan saat cuaca panas atau bisa juga terjadi ketika bunda memakaikan baju yang terlalu tebal.

Oleh karena itu, bunda  tidak perlu khawatir secara berlebihan jika tubuh bayi terasa panas, tapi dia masih terlihat aktif dan masih mau minum susu.

 Apa Yang Perlu Diwaspadai Saat Terjadi Demam pada Bayi?

Demam pada bayi tidak selalu menandakan hal yang berbahaya tapi terdapat kondisi tertentu yang membutuhkan perhatian lebih. 

Bunda  harus waspada ketika bayi mengalami demam yang disertai dengan tanda-tanda seperti tidak nafsu makan, terlihat lesu dan tidak bersemangat saat diajak bermain, tidak responsif, adanya ruam, muntah, diare, uring-uringan saat tidur, sesak napas, terlihat tanda-tanda dehidrasi, seperti mulut kering, tidak ada air mata saat menangis, atau popok tidak sebasah biasanya, kejang.

Selain itu, demam pada bayi yang berusia kurang dari 3 bulan, juga perlu segera diperiksakan ke dokter, karena demam pada usia ini bisa menandakan bahwa bayi mengalami kondisi yang serius. Bayi berusia 3 bulan ke bawah belum memiliki sistem kekebalan tubuh yang baik.

Ini memungkinkan kuman dan virus dapat lebih mudah menyebar dan merusak jaringan tubuhnya dengan cepat. Bayi yang masih kecil juga tidak menunjukkan tanda-tanda khusus jika mengalami infeksi yang parah. Jadi dibutuhkan tes darah atau tes urine untuk mengetahui apakah ada infeksi serius, seperti meningitis atau pneumonia.

Untuk bayi di atas tiga bulan, bunda dapat membawanya ke dokter jika demam tidak kunjung turun atau makin parah dalam waktu 24 jam, atau jika bayi tidak mau minum.

Bagaimana Cara Mengukur Suhu Tubuh Bayi Kita?

Untuk mengetahui apakah bayi bunda  mengalami demam atau tidak, coba ukur suhu tubuhnya menggunakan termometer. Disarankan untuk mengukur suhu tubuh bayi melalui anus, karena bagian tersebut dinilai lebih akurat dibandingkan mulut, ketiak, atau telinga.

Halaman
12

Berita Terkini