Di Warung Nasi Baru Kabupaten Pati, Dhuafa Cukup Bayar Rp 1.000 Makan Sepuasnya

Penulis: Mazka Hauzan Naufal
Editor: muh radlis
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warung Nasi Baru Kabupaten Pati, Dhuafa Cukup Bayar Rp 1.000 untuk Makan Sepuasnya

"Tapi sementara ini kami belum punya rekening khusus.

Rencananya Sabtu besok mau membahas soal ini," ucapnya.

Ada alasan khusus mengapa Ratih membuka warung murahnya pagi hari.

Menurutnya, banyak di antara pengunjungnya yang berprofesi sebagai tukang parkir, tukang becak, sopir angkot, dan bakul pasar, belum sarapan ketika berangkat kerja.

"Mereka tunggu dapat uang dulu hari itu, baru bisa makan.

Ini hal yang kedengarannya sepele, tapi makan pagi bisa meningkatkan semangat bekerja.

Sementara ini kami buka pukul 9 pagi, ke depan kami usahakan buka lebih pagi di jam sarapan," ungkapnya.

Ratih mengatakan, meski fokus pada kaum dhuafa, pihaknya tidak menyaring pengunjung.

Siapa pun yang datang, ia persilakan makan dengan membayar seribu.

Saat ini, pihaknya butuh dukungan berbagai pihak untuk mewujudkan rencananya ke depan, yakni membuka warung murah setiap hari, bukan hanya sepekan sekali.

Ia juga ingin melebarkan sayap ke kegiatan sosial lainnya.

Gunawi (60), pengemudi angkot jurusan Pati-Tlogowungu, mengaku terbantu dengan adanya Warung Nasi Baru.

Menurutnya, meski ia memasukkan uang Rp 1.000 ke dalam kardus yang disediakan, makan paginya ini bisa dibilang gratis.

"Seribu itu apalah artinya. Pia (bakwan) saja harganya satu seribu.

Uang itu paling ya buat bantu isah-isah (cuci piring).

Halaman
1234

Berita Terkini