TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Kongres V Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) memutuskan Megawati Soekarnoputri kembali menjabat sebagai ketua umum untuk periode 2019-2024.
Keputusan itu ditetapkan Kamis (8/8/2019) setelah Megawati mendapatkan permintaan secara resmi dari pengurus partainya.
Kongres digelar selama tiga hari, sejak 8 hingga 10 Agustus 2019 di Hotel Grand Inna Bali Beach, Sanur, Bali.
• Busana Cinta Laura Diprotes FPI, Panitia Jember Fashion Carnaval: Cinta Datang Tak Dibayar
• 5 ABK Asal Indonesia Hilang Tenggelam di Taiwan, 1 TKI dari Tegal, Kapalnya Ditabrak Tanker?
• Kantor Staf Presiden Munculkan Wacana Sistem Penggajian Tunggal untuk ASN
• Pernyataan Resmi Kapuspen TNI Terkait Enzo Taruna Akmil Blasteran yang Diduga Terpapar HTI
Megawati pun sudah diambil sumpahnya sebagai ketua umum dalam rapat pleno Kongres V PDIP yang dilaksanakan secara tertutup.
Setelah keputusan ini, publik menanti-nanti siapa yang akan mengisi struktur dalam pengurusan DPP PDIP.
Mengenai hal ini, kader PDIP Masinton Pasaribu mengatakan pihaknya belum mengetahui nama-nama yang nantinya akan masuk dalam struktur DPP PDIP.
Menurutnya, hal tersebut semuanya dikembalikan kepada hak prerogatif Megawati Soekarnoputri sebagai ketua umum PDIP.
"Sampai saat ini siapa nama-namanya (yang masuk struktur DPP) belum ada yang tahu.
Hanya ibu ketua umum yang tahu.
Kita belum melihat isi dompetnya dan isi tas catatan dari ibu Mega," kata dia.
Hal itu Masinton sampaikan usai diskusi Demokrasi Arus Bawah (Kisah Perlawanan Terhadap Rezim Otoriter) di Prime Plaza Hotel, Sanur, Denpasar, Jumat (9/8/2019).
Selain Masinton dalam diskusi serangkaian Kongres V PDIP itu hadir pula aktivis 1998 lainnya yang juga kader PDIP, Adian Napitupulu.
Masinton menyarankan untuk menunggu sampai masa pengumuman struktural DPP PDIP yang akan dilaksanakan pada Sabtu (10/8/2019) esok.
Sehari sebelumnya, Megawati Soekarnoputri membantah isu adanya pemilihan ketua harian pada saat Kongres V.
"Saya tetap ketua umum yang diberi hak prerogatif dan membentuk DPP partai," ujar Megawati saat memberikan keterangan seusai pengukuhan dirinya sebagai ketua umum.
Megawati mengaku mendengar berbagai wacana mengenai munculnya jabatan baru di partainya, seperti ketua harian dan wakil ketua umum.
Ia menilai, wacana tersebut muncul karena percepatan Kongres V.
Jika mengacu pada Kongres IV pada 2015, seharusnya Kongres V digelar di 2020.
"(Muncul pertanyaan) Apakah Ibu takkan jadi ibu ketua umum lagi, apakah Ibu akan menyerahkan kepada ketua harian."
"Apakah Ibu akan bikin posisi wakil ketua umum."
"Sekarang sudah kelihatan, semua itu tidak ada," kata Megawati.
TONTON JUGA DAN SUBSCRIBE:
Sebelumnya, politisi PDI-P Pramono Anung mengatakan dalam Kongres V ada rencana untuk memilih jabatan baru untuk partai.
Ia mengatakan jabatan baru itu adalah ketua harian partai dan wakil ketua umum.
"Memang ada wacana apakah nanti ada ketua harian maupun wakil ketua umum.
Mekanisme ini diserahkan sepenuhnya ke dalam Kongres," kata Pramono di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (18/6/2019). (*)
• Youtuber Luthfi Ramadhan Meninggal Tergilas Truk, Ini Kronologinya
• Ekonomi Dunia Kian Dekat ke Jurang Resesi
• BREAKING NEWS: Truk Molen Terguling di Bawah Jembatan Tol Tembalang Semarang, Lalu Lintas Tersendat
• Ini Daftar Harga HP Samsung Bulan Agustus, dari Samsung Galaxy A60, A80 hingga Galaxy S10+